Bantu Korban Banjir, Polres Lebak Kerahkan Personil

Bantu Korban Banjir, Polres Lebak Kerahkan Personil

detakbanten.com Lebak - Kapolres Lebak Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ade Mulyana melakukan pemantauan terhadap korban banjir yang disebut terparah di Kampung Wanti, Desa Wanti, Kecamatan Leuwidamar. Selain melakukan pemantauan, Kapolres juga membantu masyarakat yang terkena dampak banjir dengan mengerahkan jajaran personil di Polres Lebak.

"Kita dari Polres Lebak melakukan pengecekan untuk titik-titik banjir bersama Dandim 0603 Lebak, termasuk Bendungan Pamarayan. Hampir semua personil di Polres Lebak kita kerahkan untuk bantu masyarakat korban banjir,"kata Kapolres Lebak, AKBP Ade Mulyana kepada Radar24, Selasa 8 Desember 2020.

Dalam kunjungannya tersebut, Kapolres Lebak juga membawa bantuan logistik seperti beras dan indomie untuk korban yang terkena dampak banjir. Kata Ade, pihaknya telah mengintruksikan semua personil yang ada di Polres Lebak. Ade menyebutkan semua personil harus siaga dan ikut membantu melakukan evaluasi terhadap korban banjir yang terjadi di Lebak.

"Anggota personil kita sebar, agar kebutuhan logistik masyarakat saat banjir tetap aman. Saya juga meminta agar masyarakat tetap siaga dan segara melapor apa bila terjadi sesuatu yang memungkinkan."terang Kapolres.

Sebelumnya dari Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak sendiri telah memberikan himbauan agar warga yang berada di sekitaran aliran Sungai untuk berhati-hati. Hal tersebut dikarenakan curah hujan dalam beberapa hari ini semakin meningkat.
"Kita sarankan agar warga yang tinggal di sekitaran aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan bencana banjir. Mengingat curah hujan dalam beberapa hari ini yang semakin tinggi."kata Plt BPBD Lebak Febbt Rizky Pratama, Jum'at 4 Desember 2020.

Kata Febby, petugas kebencanaan dan relawan saat ini sedang melakukan pemantauan di sekitar bantaran Sungai Ciberang-Ciujung. Febby menyebut, saat ini, BPBD Lebak sendiri sudah menetapkan status Sungai Ciberang-Ciujung awas banjir. Kata Febby, hal itu, dikarenakan daerah tersebut intensitas hujanya cenderung meningkat.

"Jadi, berdasarkan pemantauan dan kondisi saat ini, Luapan Sungainl Ciberang-Ciujung di Kawasan Hulu Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan Hutan Adat Baduy dilanda hujan sejak rabu malam."terang Febby.

Ditambahkan Febby, akibat intensitas curah hujan yang berlangsung antara tiga (3) sampai 10 jam. Kata Febby, peluang kerap terjadi pagi, siang, sore dan malam bahkan dini hari. Menurut Febby, saat in, permukaan air yang meluap bisa kapan aja menerjang pemukiman penduduk.

"Kita minta masyarakat yang rumahnya tak jauh dari aliran sungai agar tetap waspada pada malam hari."jelas Febby.

Go to top