Terendah, Mutu Pendidikan Indonesia

Terendah, Mutu Pendidikan Indonesia

JAKARTA  - Mutu pendidikan di Indonesia terendah dibandingkan negara lainnya. Alasan itu menarik perhatian Programme for International Study Assessment (PISA) 2012.

Dalam rilis  yang diterima detaktangsel.com, kemarin,  anggota Koalisi Pendidikan  Ade Irawan menjelaskan, PISA menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan peringkat terendah dalam pencapaian mutu pendidikan. Pemeringkatan tersebut dapat dilihat dari skor yang dicapai pelajar usia 15 tahun dalam kemampuan membaca, matematika, dan sains.
"Indonesia selalu berada pada salah satu peringkat rendah selama mengikuti studi tersebut sejak 2000," kata   Ade Irawan.
Perlu diketahui,  PISA merupakan studi internasional yang diselenggarakan Organisation for Economic Co-operation and Development.  Indonesia mengikuti dua tes internasional  yaitu studi Trends in International Mathematics and Science Studies dan Progress in Internatioal Reading Literacy Studi untuk murid sekolah dasar.
"Indonesia juga berada di ranking terendah dalam kedua studi tersebut," kata Ade.
Menurut Ade, PISA harus dilihat secara kritis.  Karena di balik itu ada agenda yang bersifat ideologis-liberalistis yang hanya mengukur tiga kemampuan dasar murid dan tidak memadai dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan pendidikan nasional.
Ia  mengatakan, selayaknya Kementerian Pendidikan mengembangkan sistem assessment bersifat nasional dan mencerminkan keberagaman anak. Mutu pendidikan Indonesia yang rendah, sebagaimana tercermin dari hasil studi PISA, memperlihatkan ada sesuatu yang salah dalam sistem persekolahan dan kebijakan pendidikan Indonesia.
Beberapa di antara masalah itu, menurutnya, adalah ujian nasional dan berbagai tes lainnya seperti  perubahan kurikulum dari waktu ke waktu, program sekolah unggulan (sekolah bertaraf internasional), kompetisi dalam berbagai Olimpiade, penambahan jam belajar, serta sertifikasi dan ujian kompetensi guru.
"Ternyata gagal meningkatkan mutu pendidikan," kata Ade.
Untuk itu,  Ade menegaskan, Koalisi Pendidikan mendesak agar rezim pendidikan neoliberal  yang terlihat dari kebijakan pendidikan nasional beberapa dekade terakhir  diakhiri.
"Kami mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mempersiapkan agenda reformasi pendidikan," kata Ade. (ded)

 

 

Go to top