Sulit Wujudkan Run Away 3 Bandara Soetta

Sulit Wujudkan Run Away 3 Bandara Soetta

detaktangsel.com - JAKARTA, Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak yakin perluasan bandara Soekarno Hatta dapat terealisasi dalam lima tahun, terkait rencana pembangunan run away 3.  "Saya tidak optimis bisa terlaksana dalam waktu 5 tahun," kata Meneg BUMN, Dahlan Iskan di Jakarta, Jumat, (10/1).

Dahlan justru memilih strategi untuk memaksimalkan landasan 2 agar penggunaannya harus optimal. Masalahnya, kesulitan BUMN itu terletak pada pembebasan lahan seluas 800 ha.
Di dalam lahan tersebut, kata Dahlan, pemerintah juga harus menggusur 3 kecamatan dengan 10 desa di dalamnya. "Untuk membangun landasan 3 harus membebaskan tanah 800 hektar itu menyangkut 10 desa dan 3 kecamatan," tuturnya
Menurut Dahlan, perlu anggaran besar untuk membangun landasan 3 Bandara Soekarno-Hatta. "Nah, kalau Bandara Soekarno-Hatta dengan 2 landasan bisa 90 kali penerbangan, urgensi bangun landasan ketiga enggak perlu lagi," terangnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono mengungkapkan anggaran pembangunan landasan pacu 3 itu sekitar satu triliun. "Butuh cukup banyak uang untuk bebaskan lahan, sekitar Rp 1 triliun. Konfigurasi independent runway yang terpisah, lebih mahal, Rp4 triliun, sementara parallel butuh Rp1 triliun," ujarnya
Runway 3 akan dibangun di sebelah utara landasan pacu Terminal 2 dan 3. Konsepnya parallel runway operation. Landasan pacu tiga butuh lahah 3.830 hektare dengan panjang 3 kilometer. Tapi, saat ini pembangunan masih tersendat pembebasan lahan. Sekitar 9.400 rumah harus digusur demi pembangunan landasan pacu.
Bambang menambahkan pembangunan landasan pacu 3--bersamaan dengan penataan navigasi--akan menambah pergerakan pesawat di Bandara Soekarno Hatta. Jika sekarang hanya 69 keberangkatan dan kedatangan per jam, menjadi 90 pergerakan per jam. "Sedang didesain runway 3. Kalau bisa 90 pergerakan per jam, sekarang han ya bisa 60an pergerakan. Ada tim brsama untuk belajar dari Heathrow (bandara di London, Inggris)," pungkasnya. **cea

 

 

Go to top