Sutet Di JLS Terancam Ambruk

Sutet Di JLS Terancam Ambruk

detakserang.com- CILEGON, salah satu Saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) yang berada dipinggir Jalan Lingkar Selatan terancam ambruk oleh aktivitas salah satu galian pasir yang ada di Lingkungan Kracak, Kelurahan Banjarnegara, Kota Cilegon, Rabu (28/5). Saluran yang menyalurkan listrik dari pusat pembangkit ini nyaris ambruk keberadaannya dan kian menkuatirkan warga yang berada di Lingkungan setempat.

Dasik (43), salah satu warga yang berada di Lingkungan tersebut mengatakan bahwa aktivitas galian pasir yang berada di Lingkungan tempat ia tinggal telah berangsur lama. Bahkan lahan pengurugan tebing-tebing yang diambil pasirnya untuk dijual kembali tidak lagi mempertimbangkan unsur kepedulian terhadap lingkungan masyarakat sekitar.

" Sudah lama mas, saya tidak tahu nama perusahaannya, tapi dari tepi jalan, lama-lama makin luas area pengurugannya" Ungkapnya.

Dasik mengatakan semakin meluasnya kegiatan operasi yang dilakukan perusahaan tersebut, membuat warga kian mengkuatirkan keberadaan sutet yang berdiri tetap di samping kampung ia tinggal. Bahkan keberadaan sutet yang berada diatas galian pasir tersebut, makin lama makin terkikis dan terancam ambruk oleh keberadaan aktivitas perusahaan tersebut.

" Lihat saja mas, tanah yang ada diatas sutet itu, sudah mulai diambiin sama alat berat, saya tidak membayangkan kalau ambruk, gimana jadinya" Jelasnya.

Dasik menjelaskan bahwa kepedulian perusahaan galian pasir yang berada di lingkungan tempat ia tinggal tersebut, sama sekali tidak menyentuh untuk kepentingan masyarakat sekitar. Bahkan lahan pertanian yang ada disekitar aktivitas galian tersebut makin lama terkikis habis oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

" Makin lama makin habis tanah disini, disini banyak yang bercocok tanam, tapi lama-lama tidak ada lagi sawah, yang ada hanya bekas-bekas galian pasir saja" Ujarnya.

Sementara itu, Sari, Warga yang tinggal di Lingkungan Cidongklang, Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon juga menuturkan hal yang sama. Ia mengaku bahwa banyak perusahaan galian pasir yang meninggalkan begitu saja bekas galian yang dilakukan tanpa mempertimbangkan aspek kepedulian terhadap masayarakat sekitar.

" Mas lihat sendiri, rumah kita disini dibawah tebing, dulu tidak seperti ini, sekarang kita kuatir kalau terjadi turun hujan atau gempa, rumah kita bisa saja ambruk" Ungkapnya.

Sari mengaku bahwa perusahaan yang mengeruk pasir tepat berlokasi di bawah tebing tempat ia tinggal, membiarkan lahan galian tersebut begitu saja tanpa memberikan solusi kepada masyarakat setempat. Sebagai rakyat kecil, dirinya tak banyak mengomentari kepedulian Pemerintah Kota Cilegon yang mengenduskan progam kepedulian pro dengan rakyat namun kenyataannya kondisi galian pasir yang berada di Jalan Lingkar Selatan kian memprihatinkan.

" Miris saja melihat kalau rumah di lingkungan sini terancam, kita juga was-was kalau turun hujan, mungkin sekarang kita tidak berpikir ada bahaya, tapi siapa yang tahu satu atau dua tahun kedepan, bisa longsor juga rumah kita disini" Terang Sari.

 

 

Go to top