Polda Banten Minta Data Kerawanan Bencana Alam Diinventarisir

Karoops Polda Banten Kombes Pol Amiluddin Roemtaat saat memberikan keterangan kepada awak media usai Rapat Koordinasi Pengamanan Bersama Mitra Objek Vital di The Royale Krakatau Steel, Kota Cilegon, Selasa (9/11/2021). Karoops Polda Banten Kombes Pol Amiluddin Roemtaat saat memberikan keterangan kepada awak media usai Rapat Koordinasi Pengamanan Bersama Mitra Objek Vital di The Royale Krakatau Steel, Kota Cilegon, Selasa (9/11/2021).

Detakbanten.com Cilegon - Guna menghadapi bencana alam dampak La Nina, Polda Banten melaksanakan Rapat Koordinasi Pengamanan Bersama Mitra Objek Vital di The Royale Krakatau Steel, Kota Cilegon, Selasa (9/11/2021).

Kemudian, Polda Banten juga memberikan peringatan kepada seluruh Kapolres di wilayah hukum Polda Banten untuk cepat mengidentifikasi dan mendata wilayah dan lokasi mitigasi bencana akibat dampak La Nina.

Karoops Polda Banten Kombes Pol Amiluddin Roemtaat mengatakan, hasil rapat koordinasi lintas instansi tentang Kewaspadaan dan Mitigasi Bencana yang diselenggarakan di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Polda Banten pada Senin (8/11/2021) kemarin, berbagai persiapan dalam menghadapi bencana telah dipersiapkan oleh Polda Banten.

“Kami sudah melakukan rapat koordinasi lintas instansi untuk mempersiapkan diri hadapi bencana alam dampak La Nina, koordinasi awal telah dilakukan dengan BPBD dan BMKG Banten,” kata Roemtaat kepada awak media.

Dalam rapat koordinasi lintas instansi tersebut, Kapolda Banten telah menginstruksikan jajarannya untuk menginventarisir kerawanan bencana, melaksanakan apel siaga dan simulasi bencana, terjun langsung memberikan pertolongan dan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana, menyiapkan tempat-tempat penampungan yang aman dengan sanitasi yang baik dilengkapi dapur umum, bahkan meminta jajaran Reserse untuk tindak tegas pelaku pembalakan liar dan penambangan ilegal yang berdampak pada bencana alam.

“Ada 8 instruksi Kapolda Banten yang harus dilakukan oleh para Kapolres termasuk Pejabat Utama Polda Banten dalam kesiapsiagaan dan mitigasi bencana alam, instruksi disampaikan Kapolda Banten dalam rapat koordinasi lintas instansi tersebut,” jelas Roemtaat.

Hari ini, Ditpolairud Polda Banten dan Satbrimob Polda Banten bahkan sudah melakukan gelar pasukan dan peralatan untuk mengecek kesiapsiagaan dini di masing-masing satuan kerja terhadap penanganan bencana, sehingga bila personel dibutuhkan dalam kondisi kontijensi, personel dan peralatan sudah siap diberangkatkan ke lapangan.

“Apel Gelar Pasukan untuk mengecek kesiapsiagaan personel dan peralatan hadapi bencana alam telah dilakukan hari ini oleh Ditpolairud dan Satbrimob Polda Banten,” kata Roemtaat.

Para Kapolres jajaran sudah diinstruksikan untuk menginventarisir dan mendata kerawanan bencana alam dan lokasi-lokasi rawan bencana di wilayahnya.

“Saat ini, kita ketahui bahwa bencana rawan terjadi di wilayah Lebak, seperti bencana banjir dan longsor. Semua Kapolres diminta untuk turun ke lapangan dan mendatakan tempat-tempat rawan bencana di wilayahnya masing-masing,” ungkap Roemtaat.

Selain itu, Kapolda Banten juga telah meminta para Kapolres untuk mendatakan para pemilik alat berat dan memploting alat berat tersebut pada tempat-tempat rawan bencana yang sudah dipetakan.

“Jangan sampai terulang kembali saat bencana, ada alat berat tapi tidak ada operatornya, atau ada bencana namun tidak ada alat berat untuk membantu recovery bencana,” kata Roemtaat.

Polda Banten menyiagakan personel dari Satuan Brimob, Ditpolair dan personel dari Ditsamapta untuk waspada bencana dan melakukan kegiatan mitigasi bencana alam.

“Perlu simulasi-simulasi untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapsiagaan personel menghadapi bencana alam. Kita tidak ingin personel gagap dan gugup ketika menghadapi bencana, namun melalui simulasi maka personel menjadi siap dan memahami bagaimana cara bertindak di lapangan dan sudah mengetahui apa yang harus dia lakukan,” tutup Roemtaat.

Lebih Lanjut, ia juga memerintahkan kepada seluruh Kapolres di Banten, untuk menyusun dan memetakan wilayah atau titik mana saja yang sangat berpotensi terjadinya bencana alam.

“Untuk seluruh Kapolres tolong mapping wilayahnya yang potensial terjadi bencana banjir dan longsor, sehingga kita dapat menyusun rencana kontijensi pada daerah rawan bencana tersebut,” lanjutnya.

Mengenai personil yang dipersiapkan, ia membeberkan, saat ini personil yang dipersiapkan di Polda Banten, terdiri dari personil dari Brimob Banten, Samapta Polda Banten dan Pol Air Polda Banten.

“Seluruh personil sudah kami siapkan termasuk peralatan apa saja yang dibutuhkan ketika terjadi bencana tersebut,” bebernya.

Hal senada dikatakan Kabid Humas Polda Banten, AKBP Shinto Silitonga. AKBP Shinto menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki Polda Banten, ada 3 Kecamatan di wilayah Kabupaten Lebak yang berpotensi terhadap bencana banjir akibat hujan berkepanjangan. Tiga kecamatan tersebut berada di Kecamatan Rangkasbitung, Kecamatan Kalanganyar dan Kecamatan Cibadak.

“Selain di 3 kecamatan di Kabupaten Lebak yang harus diwaspadai, kami (Polda) Banten juga mewaspadai potensi meluapnya sungai Ciujung yang pernah meluap hingga ke perlintasan jalan tol yang terjadi pada 2014 silam,” rutur Kabid Humas.

Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh Kapolres di Banten dan Pemerintah Daerah (Pemda) se-Provinsi Banten untuk waspada terjadinya bencana akibat dampak La Nina.

"Saya meminta kepada seluruh Kapolres di Banten dan Pemerintah Daerah (Pemda) se-Provinsi Banten untuk waspada terjadinya bencana akibat dampak La Nina," tandasnya. (man)

 

 

Go to top