Betdasarkan formasi yang dihimpun, sebelum ditemukan tewas gantung diri. Korban ribut dengan istrinya pada Jumat (23/10/2020) malam, namun Sabtu (24/10/2020) pagi, korban ke Pasar Gudang, Kecamatan Tigaraksa untuk membeli bubur, tetapi saat pulang ke rumah kontrakanya korban tidak menemukan istrinya.

“Saat korban ditemukan meninggal dunia di kontrakan posisi istrinya sudah tidak ada, tidak tahu pakah istrinya kabur dari kontrakan atau sedang pergi keluar,” kata Ahmad warga sekitar.

Menurut Ahmad, korban pertama kali ditemukan meninggal dunia tergantung oleh anak dari istri yang pertama. Kaget melihat itu, anaknya melaporkan kepada warga sekitar dan dilanjutkan melaporkan ke Polsek Tigaraksa, namun keluarganya menolak korban dilakukan visum ke rumah sakit.

“Memang keluarganya tidak mau korban dibawa ke rumah sakit oleh polisi, rencanya mau langsung dimakamkan,” ujarnya.

Dia menambahkan, korban baru menikah sekitar 15 Oktober 2020 lalu, namun pernikahan yang kedua setelah dengan istri pertama bercerai.

“Betul, korban baru menikah sekitar 10 harian. Tapi pernikahan kedua. Istri pertama sudah cerai dan punya anak satu,” ujarnya.

Kapolsek Tigaraksa Kompol Sumaedi membenarkan peristiwa tersebut, namun Sumaedi enggan menjelaskan kronologsinya.

“Betul, korban bernama Firman Erison,” singkatnya.