Tuntut Fasos Fasum Warga Perumahan Mustika Tigaraksa Gelar Aksi Demo

Tuntut Fasos Fasum Warga Perumahan Mustika Tigaraksa Gelar Aksi Demo

detakbanten.com TIGARAKSA, --- Tuntut Fasos dan fasum, ratusan warga perumahan Mustika Tigaraksa Desa Pasir Nangka , Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu (7/2) didepan kantor marketing perumahan tersebut.

Berdadarkan informasi dilapangan, aksi demontrasi warga perumahan ini berjalan lancar Dalam aksinya, warga membentangkan spanduk berisi tuntutan agar pengembang bisa menerima unek-unek warga.

Eka Budi Pratama mengatakan, Perum Mustika Tigaraksa belum juga melimpahkan aset-aset fasos dan fasumnya kepada Pemkab Tangerang agar bisa dibangun atau dipelihara. Padahal, keberadaan Perum Mustika Tigaraksa sudah ada sejak 17 tahun silam. Lantaran belum dilimpahkannya aset-aset itu, kata Budi, akhirnya sejumlah fasos dan fasum yang ada di dalam Perum Mustika Tigaraksa banyak yang rusak. Kondisi itu kian memprihatinkan, karena Pemkab tidak dapat melakukan pekerjaan pembangunan atau pemeliharaan akibat belum diserahkan.

Salah seorang warga yang ikut unjukrasa, Budi Eka Pratama mengatakan, sampai saat ini developer Perum Mustika Tigaraksa belum juga melimpahkan aset-aset fasos dan fasumnya kepada Pemkab Tangerang agar bisa dibangun atau dipelihara. Padahal, keberadaan Perum Mustika Tigaraksa sudah ada sejak 17 tahun silam. Lantaran belum dilimpahkannya aset-aset itu, kata Budi, akhirnya sejumlah fasos dan fasum yang ada di dalam Perum Mustika Tigaraksa banyak yang rusak. Kondisi itu kian memprihatinkan, karena Pemkab tidak dapat melakukan pekerjaan pembangunan atau pemeliharaan akibat belum diserahkan.

Baca juga : Fasos Fasum SMKN 2 Tangsel

“Kami menyesalkan atas lambannya pihak developer yang belum melimpahkan aset fasos dan fasumnya untuk bisa ditangani pemerintah agar bisa dibangun dan diperbaiki. Akibatnya, warga harus gotong royong menggalang dana saat kerusakan terjadi,” kata Budi kepada wartawan, (7/2).

Budi mengungkapkan, Perum Mustika Tigaraksa sebelumnya kerap langganan banjir apabila hujan lebat terus-menerus. Untuk menghindari banjir maka diperlukan tingkat keseriusan dalam pengerjaan kontruksi bangunan saluran pembuangan air di sekitar perumahan, serta didukung penyediaan anggaran pembangunan. Menurutnya, tanpa ketersediaan anggaran dan tenaga teknis, dikhawatirkan banjir akan terulang kembali sewaktu-waktu.

Selain itu, lanjut Budi, warga Perum Mustika Tigaraksa terpaksa harus bergotong royong melakukan pemeliharaan dan pembersihan Tempat Pemakaman Umum (TPU) perumahannya sendiri, lantaran Pemkab Tangerang tidak memiliki kewenangan.

“TPU juga, warga akhirnya harus mengejakannya sendiri, lantaran belum dilimpahkan,” katanya.

Meski begitu, warga yang demo harus puas meski dapat bertemu langsung dengan Direktur Pengembang Perumahan tersebut. Warga hanya bisa bertemu dengan marketing perumahan.

“Berdasarkan pertemuan dengan marketing tadi, mereka menjanjikan akan menjadwalkan ulang pertemuan antara warga dengan pejabat developer agar bisa bertemu langsung,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang, Ahmad Supriadi menghimbau, kepada pihak developer agar bisa segera menyerahkan asetnya, apabila pembanguan perumahan telah selesai. “Penyerahan agar bisa dilakukan secepatnya tanpa harus mengulur waktu demi kepentingan masyarakat. Pelimpahan aset ini sudah diatur di dalam Perda (Peraturan Daerah, red) KabupatenTangerang" terangnya.

 

 

Go to top