Tragedi Galodo: Satu Warga Agam Ditemukan, Korban Meninggal Capai 62 Orang di Sumatera Barat

Pencarian korban bencana di Sumatera Barat Pencarian korban bencana di Sumatera Barat

detakbanten.com I SUMATERA BARAT - Satu warga Agam yang sebelumnya dilaporkan hilang akibat galodo yang melanda Sumatera Barat pada tanggal 11 Mei telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Kamis, (23/5/2024).

Korban tersebut, yang berasal dari Nagari Galuang, Kabupaten Agam, berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan di Jorong Taluak, Nagari Kubang Putih, sekitar tujuh kilometer dari titik awal kejadian.

Dengan penemuan ini, jumlah korban jiwa akibat bencana galodo di wilayah Sumatera Barat, menurut catatan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Kamis, 23 Mei, telah mencapai 62 orang meninggal dunia. Selain itu, 10 orang lainnya dari Kabupaten Tanah Datar masih dilaporkan hilang.

Mengikuti arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, tim penanganan darurat bencana banjir lahar hujan Sumatera Barat menggelar rapat lanjutan pada Rabu, 22 Mei.

Dalam rapat tersebut yang dipimpin oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Fajar Setyawan, empat langkah _urgent_ disepakati untuk segera dilaksanakan sebagai langkah mitigasi untuk mengantisipasi risiko bencana serupa di masa depan.

Langkah-langkah tersebut termasuk peledakan batu-batu besar material Gunungapi Marapi, normalisasi daerah aliran sungai, pembangunan sabo dam, dan penguatan _Early Warning System_.

Peledakan batuan material Gunungapi Marapi dianggap penting agar jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi di hulu, material batuan ini tidak menyumbat alur aliran air.

Terkait pembangunan sabo dam, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan pembangunan sebanyak 56 sabo dam di beberapa wilayah sungai yang berhulu ke Gunungapi Marapi.

Kementerian PUPR merencanakan akan memulai pembangunan delapan unit sabo dam pada tahun 2024, diikuti dengan pembangunan 34 unit pada tahun 2025, dan 14 unit pada tahun 2026.

Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut diambil sebagai upaya konkret untuk mencegah terjadinya bencana serupa di masa depan.(ap).

 

 

Go to top