Syahrian ketua umum pimpinan daerah IPM Kota Tangerang mengatakan aksi ini dilaksanakan atas dasar keprihatinan kaum muda khususnya kami sebagai pelajar muslim.

Menurutnya, Valentine's Day yang dirayakan setahun sekali merupakan sebuah gejala sosial yang akan merusak moral dan akhlak kaum muda di seluruh Indonesia, khususnya kaum muslim.

" Berfikirlah secara rasional,begitu murahkah makna kasih sayang? Jika hanya dinilai dengan sebatang cokelat atau setangkai bunga? Kami muslim dan tidak merayakan valentine ," kata Syahrian.

Sementara Zulfikor salah seorang pemuda Tangerang menambahkan, peran sekolah sebagai lembaga pendidikan dan pembentukan karakter melalui Rohis dapat memberikan pemahaman dan pembinaan tentang sejarah valentine.

Tujuannya kata Zulfikor agar remaja di Kota Tangerang menyikapi valentine dengan bijak tanpa melakukan kemaksiatan. "Budaya kurang bagus khawatir di Kota Tangerang itu akan melahirkan sesuatu yang tidak di inginkan remaja," ujarnya.