Aksi unjuk rasa dari puluhan mahasiswa di kota seribu industri itu menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Mahasiswa juga mendesak aparat penegak hukum untuk berantas tuntas mafia BBM.

Dalam orasinya Ahmad Fahrizal mengatakan, seluruh elemen mahasiswa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, karena hal itu akan berdampak pada semua sektor.

“Kami menolak dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi ini, kami meminta untuk menurunkan harga BBM yang menyengsarakan rakyat golongan bawah," ungkap Ahmad Fahrizal dalam orasinya.

Menurut Ahmad, imbas dari kenaikan BBM ini sangat menyengsarakan rakyat, terlebih golong masyarakat ekonomi bawah.

Selain menolak adanya kenaikan BBM, puluhan mahasiswa itu mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk memberantas mafia BBM.

"Kami minta aparat untuk berantas mafia BBM, kami juga menemukan beberapa fakta di lapangan ada beberapa instansi terkait yang mengkorupsi sampai ribuan liter BBM," ujarnya.

Ditegaskan dia, bahwa hasil audensi dengan DPRD tidak ada titik terang. Kendati demikian puluhan mahasiswa itu mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa (UNRAS) dengan massa yang lebih banyak lagi.

“Kami aksi lagi di hari Jumat dengan massa yang lebih banyak lagi, kami akan aksi dengan jumlah 200 sampai 300 massa," ancamnya.

Terpantau di depan kantor DPRD Kabupaten Tangerang, puluhan mahasiswa membakar ban bekas untuk meluapkan kekecewaannya.