Tolak Harga Murah, Warga 'Menyerbu' Bandara Soetta

Demo warga Rawa Rengas, Kosambi di Bandara Soetta Demo warga Rawa Rengas, Kosambi di Bandara Soetta Khanif

detakbanten.com Kota Tangerang - Warga Desa Rawa Rengas, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang menggelar aksi damai di depan Gerbang M1 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (14/3/2017).

Mereka menolak wilayahnya digusur dan diganti dengan harga yang sangat murah. Warna juga menuntut untuk bertemu langsung dengan direktur utama PT Angkasa.

Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan mengatakan, massa pengunjuk rasa sepakat untuk tidak melanjutkan aksinya dan akan kembali ke kediaman masing-masing dengan tertib.

"Pada prinsipnya unjuk rasa ini berjalan dengan aman. Hari ini sudah kita mediasi kepada kawan-kawan (massa) bahwa hari Senin (20/3) depan mereka akan dipertemukan pejabat tertinggi di PT Angkasa Pura II. Karena yang bersangkutan sedang di luar kota, dan mereka (masyarakat) sepakat kembali ke kampungnya masing-masing dengan tertib," kata Harry.

Pada kesempatan yang sama, Branch Communication Manager Bandara Soekarno-Hatta Dewandono Prasetyo Nugroho mengatakan, Direktur Utama PT Angkasa Pura II sedang berada di luar negeri dan akan dijadwalkan bertemu dengan perwakilan warga.

"Terkait dengan aksi damai ini, warga Rawa Rengas menuntut untuk bertemu dengan pak direktur utama. Karena yang bersangkutan todak ada, maka dijadwalkan bertemu pada hari Senin pukul 10.00 WIB di Gedung 600 ," kata Pras.

Menurut Pras, pengukuran dan penilaian ganti kerugian lahan Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta berjalan sesuai ketentuan dan undang-undang yang berlaku.

"Seperti yang kami ketahui, so far (sejauh ini) bagus saja. Terjadinya aksi demo ini, karena adanya ketidakpuasan harga yang dilayangkan Tim Apresial. Insya Allah dengan ketemunya nanti dengan pak Dirut ada solusi yang terbaik," imbuhnya.

Diketahui, warga Desa Rawa Rengas yang lahan serta bangunannya terkena dampak pembebasan untuk pembangunan Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta meminta agar sistem pembayaran harus terpisah antara pemilik bangunan dengan bangunan yang ada diatasnya.

Tak hanya itu, warga juga meminta agar penilaian harga fisik maupun non fisik oleh tim penilai harus dilakukan secara terbuka dengan melampirkan catatannya pada lembaran harga penilaian.

 

 

Go to top