Soal Kematian Santri di Ponpes Daar El Qolam, DPRD Angkat Bicara

Soal Kematian Santri di Ponpes Daar El Qolam, DPRD Angkat Bicara

Detakbanten.com, TANGERANG -- Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Muhamad Amud angkat bicara terkait kematian santri Ponpes Daar El Qolam Desa Pasir Gintung Kecamatan Jayanti beberapa waktu lalu, pria yang menjabat Sekjen DPD Golkar Kabupaten Tangerang ini menyoroti lemahnya sistem pendidikan di Kabupaten Tangerang.

"Tentunya sangat memprihatinkan jika masih terjadi kekerasan di dunia pendidikan di Kabupaten Tangerang. Terlebih kejadian tersebut ada di Pondok Pesantren Modern," kata Muhamad Amud.

Amud mengatakan, Peristiwa kekerasan di dunia pendidikan harus menjadi evaluasi bagi penyelenggara, sehingga peristiwa serupa tidak terulang kembali.

"Tentunya kita sangat miris, dunia pendidikan harusnya menjadi tempat yang paling aman bagi anak-anak dalam melaksanakan pendidikan. Tapi malah terjadi kekerasan hingga terjadi korban nyawa,"terangnya.

Pengawasan dan sistem pendidikan yang ada di masing-masing penyelenggara harus diperketat, karena pada hakekatnya orang tua menitipkan anaknya kepada pesantren bukan untuk jadi korban kekerasan, metode pendidikan di Ponpes modern Daar El Qolam harus benar - benar dirubah, agar tidak terjadi kejadian hak serupa, guru pesantren sebagai orang tua kedua harus benar - benar menjaga jangan sampai santri bisa menjadi korban berikutnya.

"Kejadian ini membuktikan masih lemahnya pengawasan terhadap anak didik." terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Diduga berkelahi sesama santri, BD (15) ditemukan tidak sadarkan diri didalam kamar santri Pondok Pesantren Daar El-Qolam Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang Banten.

Kapolsek Cisoka Polresta Tangerang AKP Nurrokhman membenarkan peristiwa nahas yang menimpah seorang santri berinisial BD (15) warga asal Desa Rawa Burung Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.

“Iya betul ada korban meninggal dunia santri Pondok Pesantren Modern Daar El-Qolam," ungkap Kapolsek Cisoka AKP Nurrokhman saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, pada Senin (8/8/2022) dini hari sekira pukul 00.34 WIB.

Dalam keterangannya, Kapolsek Cisoka menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi IKHSA ISLAH, pada pukul 13.30 WIB ada Satri yang datang melaporkan bahwa korban BD tidak sadarkan diri, kemudian saksi mengecek ke kamar santri dan ditemukan BD tidak sadarkan diri.

"Sudah tidak sadarkan diri, dan oleh saksi dan pengasuh dibawa ke klinik Gita Farma. Berdasarkan keterangan Dokter klinik Gita Farma, bahwa korban BD sudah dalam keadaan meninggal dunia selanjutnya oleh pengasuh Pondok Pesantren Daarel Qolam korban di bawa ke RSUD Balaraja," ungkap AKP Nurrokhman dalam keterangannya.

 

 

Go to top