Demikian disampaikan oleh Abdul Latif salah satu pengelola tempat wisata religi taman makam keramat Solear. Menurut ketua Karang Taruna Desa Solear itu, jumlah pengunjung tahun 2024 ini menurun bila dibandingkan dengan tahun lalu.

Kendati demikian lanjut Latif, situasi wisatawan yang memadati taman makam syekh Mas Masad itu terpantau aman tanpa ada kendala apapun.

"Alhamdulillah situasi di tempat wisata taman makam syekh Mas Masad atau lebih dikenal keramat Solear aman dan lancar, namun pengunjung tahun ini menurun bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, untuk pengunjung tahun 2024 ini sekitar 3 ribu orang," ungkap Abdul Latif, Senin (15/4/2024).

Kata dia, pengunjung yang berwisata di keramat Solear tak perlu merogoh kocek yang besar cukup 10 ribu sudah termasuk retribusi untuk parkir.

"Harga tanda masuk alias tiket 5 ribu rupiah untuk kendaraan roda dua dan 10 ribu rupiah untuk kendaraan roda empat sudah termasuk retribusi parkir kendaraan," ujarnya.

Latif merinci, pada hari pertama libur lebaran idul Fitri 1445 Hijriah jumlah pengunjung yang datang sekitar 35 persen, hari kedua 58 persen, hari ketiga pada Jumat 25 persen.

"Pada hari Sabtu agak meningkat sekitar 75 persen sementara pada hari Minggu terakhir liburan sebanyak 70 persen," jelas Latif.

Diutarakan Latif, menurun nya jumlah pengunjung di Kramat Solear, kemungkinan masyarakat lebih mengejar liburan di pantai, selain itu faktor ekonomi juga sangat mempengaruhi sehingga masyarakat lebih memilih untuk tidak keluar atau berekreasi.

"Mungkin faktor ekonomi juga, selain itu masyarakat lebih dominan mengejar liburan di pantai," tandasnya.

Pasca libur lebaran idul Fitri 1445 Hijriah, sejumlah pengelola taman makam keramat Solear melakukan gotong royong membersihkan sampah yang berserakan.

"Saat ini kita pengelola melakukan swadaya membersihkan sampah yang berserakan di sekitar lokasi wisata pasca libur lebaran," pungkasnya. (Day/Han)