Selain itu mereka memprediksi kalau populasi global akan mengalami kenaikan hingga puncaknya di tahun 2080 dengan total mencapai 10,4 miliar kemudian menurun hingga 50% pada tahun 2100.

Dari dana kependudukan PBB Rachel Snow menyebut kalau meskipun terjadi peningkatan akan tetapi tingkat pertumbuhan penduduk dunia telah mengalami keterlambatan secara dramatis yang mencapai di bawah satu persen.

PBB memproyeksikan kalau tingkat pertumbuhan itu dapat turun lebih jauh hingga 0,5% pada tahun 2050 karena tingkat kesuburan yang terus-menerus menurun dari puncaknya pada tahun 1950-an.

Menurut situs Express, hal itu berdasarkan tahun 2021 mereka menemukan fakta kalau tingkat kesuburan rata-rata adalah 2,3 anak per wanita yang mana angka yang diproyeksikan turun lebih jauh menjadi 2,1% pada tahun 2050 yang akan datang.

"Kami telah mencapai tahap di dunia di mana mayoritas negara dan mayoritas orang di dunia ini tinggal di negara yang berada di bawah tingkat kesuburan pengganti atau kira-kira 2,1 anak per wanita," kata Rachel Snow dikutip Indozone.

Meski tingkat kesuburan menurun faktor pendorong ialah peningkatan populasi adalah tingkat harapan hidup yang terus mengalami kenaikan itu meningkat 9 tahun lebih banyak dari tahun 1990 yang mana sekarang tingkat harapan hidup menjadi 72,8 tahun. (Aip)