Tak hanya kantor Pemerintah yang di liburkan, seluruh kegiatan belajar baik lembaga pendidikan formal maupun non formal pun juga di liburkan. Hal itu berlaku juga bagi santri yang sedang belajar di Pondok Pesantren.

Meski demikian, agar kegiatan belajar mengaji bisa terus dilaksanakan meski sedang berada di rumah Pengurus Pusat Pondok Pesantren Al-Fathaniyah, menggerakkan pengajian berbasis online.

Pembelajaran ngaji online ini bisa dilaksanakan oleh santri di rumah masing-masing dengan metode santri setor hafalan melalui audio visual.

Ketua Majelis Permusyawaratan Santri Pondok Pesantren Al-Fathaniyah Rabudin Salim mengatakan mengaji adalah rutinitas santri yang tidak bisa ditinggalkan dalam situasi dan kondisi apapun.

Menurutnya, ngaji merupakan kewajiban untuk menghilangkan kebodohan murokab atau istilah lainnya kebodohan yang tersusun.

"Jadi pengajian online ini, kita bagi 2 (dua) kategori yakni untuk jenjang Tsanawiyah dan Aliyah dengan pembagian kelas Ula, Wustho dan Ulya," ungkapnya, Senin (6/4/2020).

Ia menjelaskan, kewajiban mengaji ini, dengan kamaqola Abuya Dimyati al-Bantani yang menyebut 'Thoriqoh Aing Ngaji', berangkat dari sini substansinya ialah ngaji menjadi modal prioritas dengan memanfaatkan heroiknya bagi perkembangan sosial media.

"Maka kesempatan mengaji ini harus kita gunakan sebaik mungkin," ujarnya.

Sementara itu, Fasilitator atau Pengajar Klasikal sekaligus Biro Pendidikan Pengurus Pusat Pondok Pesantren Al-Fathaniyah Mustofa Ridho mengatakan pengajian klasikal yang semula sudah berjalan kesehariannya dipesantren ini tidak menjadi halangan ketika menghadapi Wabah Virus Corona.

"Kita selaku pengajar di pengajian dengan metode yang menggunakan sistem klasikal selalu memfollow up santri yang sedang pulang ke rumahnya masing-masing dengan menggelar Pengajian berbasis Online," pungkasnya.