Bentuk protes warga tersebut, dengan berkumpul di lokasi tiang listrik pada Sabtu (19/05/2018), warga meminta kepada pemerintah daerah untuk segera memindahkan tiang listrik tersebut.

" Kami sudah mengusulkan kepada pemerintah desa tobat, namun sampai sekarang belum direaliasikan," terang Mawi, ketua RT 04/06 Kampung Tegal Lame Desa Tobat.

Menurutnya, keberadaan tiang listrik bisa mengganggu karena, jika warga mau membeli bahan bangunan memakai kendaraan mobil truk atau engkel tidak bisa melewati akses jalan ini, karena hanya kendaraan kecil saja yang bisa lewat, itu pun harus hati-hati karena jalannya sangat ngepres sekali. Dia berharap agar Pemerintah segera memindahkan tiang listrik

" Selain menggangu, keberadaan tiang listrik dapat menjadi pemicu kecelakaan lalulintas," tambahnya.

Sementara Sekdes Tobat Hendra sudah mengetahui adanya tiang listrik yang posisinya ditengah jalan tersebut, menurutnya Pemerintah Desa Tobat sudah melayangkan ke PLN untuk segera memindahkan tiang listrik tersebut, namun sampai saat ini PLN belum merealisasikanya.

" Kami sudah bersurat ke PLN, agar PLN secepatnya memindahkan tiang listrik tersebut, namun sampai saat ini kami maaih menunggu" tandasnya.

Tak hanya di Desa Tobat, keberadaan tiang liatrik yang mengganggu pengguna jalan juga terjadi di Jalan Raya Pasar Kemis Cikupa, bahkan jumlahnya mencapai lebih dari sepulu, selain di Pasar kemis, di jalan antar desa Bunar - Benda juga mengalami hal serupa, ada sekitar tujuh tiang listrik yang harus dipindahkan, karena mengganggu keselamatan pengguna jalan.