Keluhan itu disampaikan oleh Ibu Titin salah satu pelanggan Aetra Air asal desa Cangkudu Kecamatan Balaraja saat audiensi bersama direktur Aetra Air di ruang Sinergi Bappeda Kabupaten Tangerang Banten, Selasa (4/4/2023).

"Saya biasa bayar tagihan air itu tiap 2 bulan sekali, sekarang telat sebulan ditagih pakai ancaman mau diputus jaringan, kata dia kalau telat sampai jam 4 sore mau di putus," cerita ibu Titin.

Karena takut jaringan air bersih melalui PT Aetra Air diputus petugas, titin mengaku harus mengutang uang ke tetangga untuk membayar tagihan air.

"Saya takut diputus, mau nggak mau saya pinjam uang ke tetangga, udah air susah ngalir, tagihan nggak mau telat, kita telat dikit diancam mau di putus jaringan air bersih nya," imbuhnya.

Sementara itu Rohmat yang juga pelanggan Aetra, ia mengaku mempunyai usaha laundry, kata dia, dengan kondisi air bersih melalui PT Aetra Air tak mengalir dengan baik, kerap merugi.

"Kalau usaha laundry pasti membutuhkan air bersih yang banyak, bayangkan saat kita Loudry air bersih tiba tiba mati, ini kan sama saja mematikan usaha, sebab kita harus beli lagi air bersih, kalau tidak usaha Loudry kita tidak jalan," ujar Rohmat.

Dikatakan Rohmat, terkait pelayanan atau distribusi air bersih bermasalah sejak 2022 lalu, namun yang parah kata dia, sejak Januari hingga April 2023 ini, kendati begitu ia sudah sering mengirim pesan pengaduan melalui layanan WhatsApp.

"Jawabannya ya sama dari dulu, kaya di copy paste saja, namun pelayanan di lapangan tak berubah," ujarnya.

Rohmat meminta pihak Aetra Air untuk secepatnya memperbaiki atau memperlancar distribusi air bersih ke rumah warga.

"Kan kewajiban pelanggan kita sudah melakukan dengan baik, sekarang kewajiban Aetra Air terhadap pelanggannya, jangan cuma hanya menekan saja," pungkasnya. (Day/Han).