Pasca Longsor, TPSA Cilowong Membutuhkan Perhatian

Pasca Longsor, TPSA Cilowong Membutuhkan Perhatian

detakbanten.com, KOTA SERANG - Pasca terjadinya longsor di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang beberapa waktu lalu, membutuhkan perhatian bersama untuk menata kembali Cilowong.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang, Yudi Suryadi saat ditemui di kantornya, Senin (4/2/2019).

Menurut Yudi, saat ini anggaran yang terbesar untuk Cilowong itu dari pusat atau dari Satuan Kerja (Satker) Kementrian Perkim.

"Butuh perhatian untuk Cilowong, sementara ini saya sudah mengajukan surat yang sudah di tanda tangani oleh Walikota Serang untuk memohon bantuan kepada pemerintah Provinsi. Yah minimal gini, untuk Cilowong seperti apa misalkan, mungkin kalau perlu yah dibantu pembangunan fisiknya atau anggarannya," ujarnya.

Untuk saat ini, kata Yudi, sampah yang dibuang ke TPSA Cilowong, itu berasal dari Kota Serang dan Kabupaten Serang saja. "Kalau melihat dari kerjasama dengan Kabupaten yang sudah ditandatangani oleh DLH Kabupaten, mereka baru sebatas retribusi sampah saja, belum ada hibah," jelasnya

Kedepan, lanjut Yudi, pihaknya menginginkan bukan hanya retribusi saja. Tapi, ada bantuan lain dikarenakan kondisi TPSA Cilowong sedang membutuhkan perhatian. "Cilowong itu kan luasnya 13 hektar, kalau melihat sekarang saat kejadian longsor kemarin memang sebetulnya peluang untuk buang sampah usianya masih bertambah, cuma harus ada penahan agar tidak lagi longsorannya tidak kebawah," katanya

Ia meyakini bahwa Cilowong masih aman untuk 5 sampai 10 tahun kedepan, hanya saja dengan catatan bagaimana harus ditata kembali dan harus aman. "Artinya, harus aman bagi masyarakat, aman bagi kita selaku pengelolanya. Karena, sekarang kita juga masih khwatir karena belum ditata, belum ada penahan khwatir ada longsoran lagi. Jadi harus ditata dulu," paparnya

Menurut dia, sudah ada niatan pihak Kabupaten Serang dan Provinsi Banten untuk memisahkan diri pembuangan sampahnya, akan tetapi sampai hari ini belum terwujud.

"Yang di relokasi di wilayah Tunjung Teja tadinya buat pembuangan sampah Kabupaten, tapi belum terwujud. Jadi sekarang bagaimana supaya memaksimalkan yang ada di Cilowong, tapi dengan catatan dukungan dan bantuannya diperlukan juga. Dari pada membuat yang baru sulit, yang ada di optimalkan lagi dan dimaksimalkan. Pada MoU itu juga sementara ini baru muncul retribusi," ujarnya

Kedepan pihaknya akan mencoba dan memperbaharui MoU atau PKS tersebut, supaya ada selain retribusi ada juga bantuan yang lain. "Tapi silahkan nanti khusus untuk Cilowong saja karena mereka sama-sama menggunakan," katanya

Disinggung untuk saat ini retribusi yang dibayar oleh Kabupaten Serang ke Kota Serang, kata dia, jika melihat dari catatan ada. Tapi dirinya menginginkan supaya lebih karena bebannya ada di Kota. "Bebannya lebih ke Kota, kalau kita ada tempat buang sampah dan membayar retribusi, mending kita bayar retribusi, ketimbang pengelola," jelasnya.

 

 

Go to top