Taslim mengatakan, tentunya sebagai orgamisasi yang independen yang mewadahi para Alim Ulama dan Cendekiawan Islam, MUI Kabupaten Tangerang harus peka terhadap aspirasi anggota, dari hasil investigasi yang dilakukan lembaganya, MUI Kabupaten Tangerang harus sedikit demi sedikit melakukan pembenahan, terutama dalam melakukan rekrutmem kepengurusan di tingkat Kabupaten Tangerang.

"Bahkan Ketua Terpilih harus bisa menyeleksi Sekretaris Dan Bendahara, karena Sekretaris dan Bendahara merupakan ruh organisasi," terang Taslim.

Taslim menambahkan, Musda ke 10 yang digelar di Hotel anyer menelan anggaran hibah pada APBD Perubahan sebesar Rp 465 juta rupiah ini harus bisa menghasilkan pengurus MUI yang berkwalitas, yang bisa memberikan contoh kepada umat, apalagi MUI adalah organisasi yang dilahirkan oleh para ulama, harus bisa lebih transfaran dalam mengelola keuangan yang berasal dari hibah Pemkab Tangerang.

"Sebagai LSM, kami sudah mengetahui berapa anggaran hibah yang masuk ke MUI dalam setiap tahunnya," terang Taslim.

Diberitakan Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang saat ini sedang melaksanakan musyawarah daerah (Musda) ke-10 di Jayakarta Hotel Anyer Serang, Rabu (21/12/2022). Acara yang dibuka oleh Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar tersebut akan ditutup hari ini, hanya saja hasil Musda ke 10 tersebut dinilai janggal, karena tidak mewakili referesentatif seluruh para peserta, terutama dari ketua MUI Kecamatan yang memiliki hak suara.

"Ada kejanggalan dalam proses pemilihan, karena hasilnya sudah di desaign, Kalau tidak ada regenerasi, percuma saja Musda jauh - jauh Ke Anyer hanya untuk memilih 3 Kali priode ketua MUI Kabupaten Tangerang,"kata salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya. (Han/Day)