Kudeta Tentara Bayaran Wagner: Prigozhin, Bos yang Disebut 'Mayat Berjalan'

Kepala tentara bayaran Warger Yevgeny Prigozhin. (Foto: TASS) Ilustrasi: Aisyah/db Kepala tentara bayaran Warger Yevgeny Prigozhin. (Foto: TASS) Ilustrasi: Aisyah/db

Detakbanten.com, DUNIA -- Kudeta tentara bayaran Wagner yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin telah menciptakan sosok "mayat berjalan". Prigozhin, pemimpin Wagner, kini harus diasingkan ke Belarusia setelah pemberontakannya gagal melawan Kementerian Pertahanan Presiden Vladimir Putin. Pengamat menggambarkannya sebagai "mayat berjalan" yang tak segan hidup tak mau.

Analisis dari Presiden Grup Eurasia, Ian Bremmer, yang dikutip dari CNBC International pada Rabu (28/6/2023), menyatakan bahwa ia ragu Prigozhin akan bertahan lama dan memperkirakan eksekusi akan terjadi dalam waktu dekat. Bremmer mengatakan, "Saya akan sangat terkejut bahwa dia masih bersama kita dalam waktu beberapa bulan."

Prigozhin merupakan teman dekat Putin dan sebelumnya merupakan koki kesayangan Putin sebelum mendirikan Wagner. Pemberontakan Prigozhin bersama Wagner terjadi akhir pekan sebelumnya, saat mereka merebut Markas Besar Distrik Militer Selatan di Rostov-on-Don, yang merupakan pusat logistik dan komando penting dalam perang Putin di Ukraina. Aksi ini mendorong tentara Kremlin untuk melindungi ibu kota dengan cepat.

Pemberontakan Prigozhin sebenarnya merupakan hasil akumulasi kekesalannya terhadap tindakan militer Rusia yang dianggapnya sewenang-wenang terhadap Wagner. Pasukannya kekurangan persediaan amunisi meski telah meminta bantuan dari kementerian. Perselisihan semakin meningkat ketika militer di Moskow mengharuskan semua tentara bayaran swasta yang berperang di Ukraina untuk menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan pada 1 Juli.

Prigozhin menolak tuntutan tersebut, terutama setelah pasukan Rusia menembaki anggota Wagner. Hal ini semakin meningkatkan kemarahannya. Meskipun begitu, pada hari Minggu, tiba-tiba ia menarik pasukannya dan setuju untuk diasingkan ke Belarusia.

Menurut seorang peneliti senior di Carnegie Russia Eurasia Center, Tatiana Stanovaya, dalam unggahan di Twitter, tujuan Prigozhin adalah untuk menarik perhatian Putin dan memaksa diskusi mengenai kondisi yang diperlukan untuk mempertahankan aktivitas, peran, keamanan, dan pendanaan Wagner.

Dalam kemunculan terbarunya, Prigozhin membantah maksudnya untuk menggulingkan pemerintah dan menyatakan bahwa yang dilakukannya hanyalah demonstrasi protes, bukan penggulingan pemerintah negara. Dia mengungkapkan penyesalannya atas insiden di mana pasukannya menembak jatuh pesawat Rusia yang menyerang mereka.

Keberadaan Prigozhin saat ini masih misterius, dan tidak ada informasi lebih lanjut mengenai perjanjian yang menghentikan rencana kudetanya.

 

 

Go to top