Korban Tewas di Pesantren Daar El Qolam Anak Kesayangan Staf Desa

Wahyudi Orang Tua Korban. Wahyudi Orang Tua Korban.

Detakbanten.com, TANGERANG - Siswa yang tewas di Pondok Pesantren Darul El Qolam Jayanti akibat di tendang oleh sesama santri rupanya anak kesayangan orang tuanya yakni salah satu Staf Desa Rawa Burung Wahyudi.

Almarhum Bintang Daffa merupakan anak kesayangan dari kedua orangtuanya, karena memang Bintang Daffa adalah anak pertama dari dua bersaudara.

Kepada wartawan , orang tua Bintang Daffa, Wahyudi mengungkapkan, dirinya sangat berat ditinggalkan oleh anaknya Almarhum Bintang Daffa, karena banyak kenangan manis yang dilakukan antara dirinya dan Bintang Daffa.

Bintang Daffa merupakan anak yang berprestasi di sekolahnya dan pesantren Darul El Qolam. Karena dia berhasil mendapatkan lima terbaik dalam perolehan nilai, apalagi Bintang Daffa sendiri belajar di klasifikasi kelas A, dengan jurusan bidang studi IPA di kelas 1 SMA.

"Bukan hanya itu, Bintang Daffa anak saya juga aktif di kegiatan olahraga sepak bola. Baik di pesantren, maupun di Desa Rawa Burung," katanya, Selasa (09/08/2022).

Wahyudi yang juga perangkat desa Rawa Burung juga menceritakan, sebulan sebelum kejadian ini, anaknya meminta di bawakan makanan kesukaannya, yaitu semur bebek kuyuk saat berkunjung menengoknya di pesantren untuk di makan bareng bersama temannya.

"Saya bawakan semur bebek kuyuk tersebut dua potong, dan makan bareng bersama para temannya," ujarnya sambil memperlihatkan foto makan barengnya di pesantren.

Menurutnya, Bintang Daffa adalah anak kesayangannya. Karena memang dia putra pertamanya satu-satunya, dan hobi dia juga sama dengan dirinya yaitu di Olahraga Sepakbola.

"Pernah Bintang Daffa pulang bareng dengan kawan-kawannya dari pesantren hanya untuk sparing sepakbola di Desa Rawa Burung ini, hingga menginap di rumah," ucapnya.

Wahyudi sebelum terjadi tragedi ini, sempat mengalami firasat dari perilaku Bintang Daffa anaknya, yaitu kasur yang dia tiduri minta di ganti dengan yang baru. Dan hal tersebut dituruti dengan menggantikannya dengan kasur yang baru.

"Juga terakhir pulang kerumah, Bintang Daffa juga sempat mengantar adiknya Bulan yang berusia delapan tahun ke sekolah, yang sebelumnya ibu atau saya yang mengantarkan. Tapi kala itu dia yang ingin mengantarkan adiknya," terangnya.

Dirinya sudah ikhlas ditinggalkan anak tercintanya, namun sebagai catatan untuk pesantren Darul El Qolam untuk kejadian ini jangan sampai terulang lagi. Dan pengawasan terhadap santri harus di tingkatkan, dan penanggung jawab kamar atau asrama harus cermat dalam mengawasi santrinya di kamar.

"Supaya jangan ada lagi kejadian serupa seperti ini terulang," tukas Wahyudi kepada wartawan.

 

 

Go to top