Agung Putra tidak mengacu pada spesifikasi yang ditentukan. Pantauan detakbanten.com dilapangan terlihat ketinggian beton hanya 10 cm yang seharusnya 15cm.

Selain kurangnya tinggi beton, paket pekerjaan peningkatan jalan Desa Cibodas, Kecamatan Tanara yang memakan anggaran Rp. 450.000.000,- dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Serang tahun anggaran 2016, nomor kontrak 620/14-PK.1140245/SPK/PPK-BM/DPUK/2016. Yang dikerjakan pada Juni 2016 terlihat sudah ada retakan-retakan pada jalan beton yang rampung dikerjakan belum lama ini.

Ketika dikonfirmasi melalui telepon celullar H. Enjen Jaenudin selaku Direktur CV. Agung Putra kepada wartawan mengatakan, Dirinya sudah berupaya mengerjakan paket kegiatan peningkatan Jalan Desa Cibodas secara maksimal dan sebaik mungkin, ketika adanya temuan atau kejanggalan dalam kegiatan tersebut yang di informasikan rekan lembaga atau wartawan biar pemerintah terkait yang mengkroscek.

"Kita serahkan saja kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Serang untuk melakukan kroscek, karna sampai dengan saat ini kegiatan tersebut belum dilakukan coring, yang jelas kami sudah berupaya semaksimal mungkin", Katanya.

Hal ini mendapatkan kritikan keras dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Pemuda Pemerhati Pembangunan Banten (GP3B), Bilamana CV. Agung Putra selaku pelaksana kegiatan paket pekerjaan peningkatan Jalan Desa Cibodas, Kecamatan Tanara terbukti melakukan dugaan kecurangan dalam kegiatan pekerjaan tersebut yang dengan sengaja mengurangi kualitas dan quantity bangunan serta tidak mengacu pada spesifikasi, kami meminta agar pemerintah terkait untuk memberikan tindakan tegas dengan melakukan audit pada paket pekerjaan tersebut.

"Pengurangan kualitas dan quantity bangunan terindikasi adanya tindakan korupsi, bilamana itu memang terjadi kami mewakili masyarakat banten siap mengawal kasus ini hingga pada proses hukum", Ucap Rohman Selaku Kordinator Wilayah Provinsi Banten.

Kontraktor Acuhkan Spesifikasi, Peningkatan Jalan Desa Cibodas, Kecamatan Tanara, Diduga Bermasalah