Hal itu dilakukan mengingat kasus tawuran antar pelajar atau terlibat berandalan bermotor di Kabupaten Tangerang tergolong tinggi.

“Sekarang berikhtiar bagaimana cara meminimalisir kegiatan yang bar-bar seperti tawuran agar tidak terulang lagi,” kata Mohamad Bayuni Kepala KCD Pendidikan Provinsi Banten Wilayah Kabupaten Tangerang.

Bayuni mengatakan, pihaknya akan keluarkan pelajar yang bertindak anarkis setelah deklarasi ini. Menurutnya, komitmen fakta integritas telah disetujui seluruh pihak sekolah.

Ia pastikan telah membuat imbauan kepada sekolah agar meneruskan ke orang tua siswa untuk melakukan pengawasan terhadap anak-anak.

“Beberapa sekolah kadang kita melihat beberapa akun, nah akun-akun ini biasanya yang bahasanya formal, mari kita rapat, mari kita kumpul, mari kita lakukan pembinaan, nah akun-akun media sosial itu kita sedang selidiki dan sekolah juga sudah komitmen dari guru sampai kepala sekolah untuk pengawasan,” jelasnya.

Terpisah, Aditya Prakoso, siswa SMAN 2 Kabupaten Tangerang mengatakan, segala bentuk tindakan kriminal yang dilakukan oleh pelajar itu bukan tindakan terpuji.

Para pelajar SMA dan SMK se-Kabupaten Tangerang harus bisa mewujudkan anti tawuran, berandalan motor, dan anti narkoba.

“Mari sama sama kita ciptakan lingkungan yang positif di kalangan pelajar Kabupaten Tangerang agar terhindar dari tawuran, berandalan bermotor, dan memakai narkoba,” ujarnya. (Day/Han).