Zulpikar mengatakan, kaum muda harus punya keberanian untuk memperbaiki pola-pola berdemokrasi kita, baik kaum muda yang ada di penyelenggara pemilu maupun kaum muda yamg ada di Partai Politik dan di lembaga-lembaga demokrasi lainnya.

"Jangan sampai kita sebagai anak muda berdiam diri menyaksikan ketidak-demokrasian berlangsung di lembaga-lembaga penegak demokrasi. Atau lebih tegasnya Jangan sampai terjadi matinya nilai-nilai demokrasi di tangan para penegak demokrasi, sementara kaum mudanya asikika menikmati kopi di keday-keday kopi," terang Zulpikar yang juga Alumni Sekolah Kepemimpinan Politik Bangsa Angkatan IX Akbar Tanjung Institute

Sementara A. Zunaedi Abdillah selaku sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dalam materi diskusinya menyampaikan Bahwa keberadaan Kaum Muda di struktur Partai Politik dan dalam Daftar Caleg hanya sebatas pemenuhan syarat formalitas semata dan tidak dijadikan prioritas yang sesungguhnya.

"Kita berharap kedepan ada kesungguhan Partai Politik untuk memprioritaskan anak muda duduk di jajaran struktur Parpol dan dalam pencalegan," terangnya.

Sementara anggota Bawaslu Kabupaten Tangerang Ikbal Al Ambari mengapresiasi pelaksanaan diskusi yang dilaksanakan oleh Perhimpunan Pemilih Indonesia Kabupaten Tangerang, menurutunya kegiatan diskusi ini sangat penting, karena bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingan demokrasi di Kabupaten Tangerang, dan berharap agar kaum muda selain berkontestasi dalam perebutan kursi legislatif di Pemilu 2024 mendatang Ia juga menekankan pentingnya kaum muda terlibat dalam Pengawasan Partisipatif bersama Bawaslu Kabupaten Tangerang.

"Kami berharap Perhimpunan Pemilih Indonesia Kabupaten Tangerang dapat menjadi mitra Bawaslu Kabupaten Tangerang dalam program pengawasan partisipatif baik dalam Pemilu maupun Pilkada Tahun 2024 mendatang," terangnya.