DPR RI Nilai BPJS Kesehatan Terpantau Terus Tingkatkan Pelayanan dan Permudah Peserta JKN
Detakbanten.com, TANJUNGBALAI (Sumut) – Sejak tahun 2014, Program JKN telah banyak telah berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat Indonesia. Anggota Komisi IX DPR RI, Ansory Siregar menyebut Program JKN juga sudah memberikan perlindungan jaminan kesehatan yang tidak diskriminatif bagi seluruh pesertanya. Menurutnya, sesuai dengan tujuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini telah memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan/atau anggota keluarganya.
“Program JKN ini besar dampaknya bagi kita semua. Siapa yang tidak terbantu dengan Program JKN ini. Masyarakat yang dulu tidak dapat mengakses kesehatan, sekarang sudah bisa dilayani baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Ini berkat kerja sama semua pihak dan tentunya komitmen BPJS Kesehatan,” ungkap Ansory di depan ratusan warga Tanjungbalai, Rabu (01/03).
Ansory berpendapat bahwa bertambahnya peserta dan pemanfaatan Program JKN, meningkatnya kepuasan peserta JKN dari tahun ke tahun, serta bertumbuhnya industri kesehatan yang tetap mengedepankan kualitas pelayanan, menandakan kesuksesan Program JKN. Ansory lantas menegaskan bahwa mutu layanan baik di FKTP maupun di FKRTL perlu diawasi bersama.
“Kita sebagai penyambung lidah masyarakat menilai Program JKN sudah baik dan sudah on the right track. Artinya sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Namun jika ada kesulitan kita cari solusinya dan kita bantu. Termasuk untuk mutu layanan yang harus kita kawal bersama agar masyarakat tidak hanya bisa mengakses tapi juga menikmati pelayanan kesehatan dengan nyaman sesuai dengan haknya. Jangan sampai hak-hak masyarakat dikesampingkan,” tutur Ansory.
Ansory menilai BPJS Kesehatan terpantau terus meningkatkan pelayanan dan mempermudah peserta JKN. Salah satunya adalah dengan memberikan pelayanan tanpa tatap muka. Ansory juga mengatakan bahwa masyarakat banyak terbantu dengan kebijakan penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai identitas kepesertaan JKN yang sejak tahun lalu diterapkan.
“BPJS Kesehatan juga terus meningkatkan pelayanan untuk mempermudah peserta seperti layanan tanpa tatap muka sehingga peserta tidak repot harus ke Kantor BPJS Kesehatan. Kini hanya dengan smartphone masyarakat sudah bisa menyelesaikan keperluannya terkait Program JKN, baik untuk layanan adminstratif maupun layanan kesehatan. Masyarakat juga sekarang banyak terbantu dengan berobat menggunakan KTP saja, jadi jika kartunya sudah hilang atau dia tidak dapat kartu fisik tapi terdaftar aktif, maka peserta tersebut tetap bisa berobat menggunakan KTP, baik di FKTP maupun di FKRTL,” ungkap Ansory.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kisaran, Lenny Marlina T.U.M. menyampaikan apresiasinya kepada seluruh stakeholder yang membantu pelaksanaan Program JKN di lapangan. Ia juga berharap ada optimalisasi pengawasan bersama yang melibatkan berbagai pihak agar penyelenggaraan Program JKN kian berjalan mantap sesuai peraturan yang berlaku.
“Kesuksesan Program JKN tidak terlepas dari peran seluruh stakeholder, baik dari unsur pemerintah, mitra swasta, dan peserta JKN sendiri. Kami apresiasi sebesar-besarnya untuk kontribusi semua pihak baik kontribusi dalam mendukung kelancaran Program JKN maupun ikut melakukan pengawasan di lapangan, seperti mengawasi mutu layanan di fasilitas kesehatan. Masyarakat juga jangan segan laporkan kepada kami apabila menemukan hal-hal yang mengganjal ketika mengakses layanan kesehatan,” kata Lenny.
Lenny juga menambahkan bahwa per Januari 2023 lalu, Kota Tanjungbalai telah berhasil menyandang predikat Universal Health Coverage (UHC), dengan total capaian saat ini sebesar 95,63 persen. Artinya, sebanyak 171.737 orang dari 179.589 jumlah penduduk di Kota Tanjungbalai sudah menjadi peserta JKN.