Pernyataan tersebut disampaikan Bupati saat menghadiri Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Badan Gizi Nasional (BGN) dan 33 pemerintah kabupaten/kota se-Sumatera Utara, bertempat di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Medan.

“Program MBG ini sangat sejalan dengan visi pembangunan kami di Sergai. Selain menyasar peningkatan gizi anak-anak program ini juga membuka peluang ekonomi, khususnya bagi petani dan pelaku UMKM pangan lokal,” ungkap Bupati.

Ia menambahkan, Pemkab Sergai telah melakukan berbagai persiapan untuk mendukung pelaksanaan program, termasuk kesiapan lahan pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan koordinasi lintas perangkat daerah.

Menurut Bupati, kolaborasi lintas sektor akan mempercepat keberhasilan program, sekaligus memperkuat ketahanan pangan berbasis lokal.

“Kami tidak hanya fokus pada aspek konsumsi, tapi juga produksi. Keterlibatan masyarakat, petani, dan UMKM adalah kunci agar program ini berkelanjutan dan berdampak luas,” jelasnya.

Komitmen tersebut mendapat dukungan dari Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya percepatan pengadaan lahan SPPG.

Minimal 800 meter persegi per titik. Dari target 1.762 unit SPPG di Sumut, baru 65 unit yang telah beroperasi hingga pertengahan 2025.

“Program MBG bukan hanya soal makanan bergizi, tapi juga soal masa depan ekonomi. Pemerintah pusat sudah menyiapkan anggaran besar, antara Rp7 sampai Rp10 miliar per unit per tahun. Di Sumut saja, total program ini bisa menyentuh angka Rp17,6 triliun,” ujar Gubernur Bobby.

Ia juga membuka ruang partisipasi dari yayasan, BUMD, dan pelaku usaha untuk terlibat sebagai mitra penyelenggara, sembari menyoroti perlunya percepatan sosialisasi teknis di daerah.

Kepala BGN Dadan Hindayana menambahkan, Sumut menjadi salah satu provinsi dengan alokasi anggaran terbesar untuk MBG, seiring dengan besarnya jumlah SPPG yang direncanakan.

“Kami membuka ruang kemitraan seluas-luasnya, baik untuk pengelolaan SPPG maupun penyediaan bahan baku makanan bergizi dari pelaku usaha lokal,” ujarnya.(ap).