Tak hanyai itu, akses keluar dan masuk kota Serang perlu diproteksi dan dijaga untuk mencegah warga yang zona merah masuk ke zona hijau.

"Pemkot Serang segera menghitung dengan cermat dampak ekonomi karantina wilayah ini. Terutama bagi pekerja tidak tetap, pelaku UMKM dan kelompok rentan lainnya. Dan segera memastikan kondisi pangan, pemkot menjamin logistik dan jaminan hidup kepada masyarakat," ujar Agis, saat dihubungi melalui pesan Whataps, Rabu(1/4/2020).

Dikatakan Agis, pemkot Serang harus melakukan kordinasi dengan polisi dan TNI untuk menjaga keamanan kota Serang. Terutama titik titik rentan seperti Pasar, SPBU dan Rumah Sakit.

Selain itu, lanjut Agis, melakukan kordinasi dengan OPD OPD terkait untuk menyiapkan seluruh komponen pendukung dalam melakukan karantina wilayah.

"Jadi harus Menginstruksi juga dengan jelas dan tegas kepada Seluruh Lurah hingga tingkat RT RW untuk mengkondisikan masyarakat terkait teknis Karantina wilayah. Mendorong menjaga ketertiban dan keamanan dimasyarakat. Dan juga melakukan simulasi terkait Karantina wilayah, misal buka tutup jalan/akses masuk maupun distribusi logistik," pungkasnya.

Sementara itu, Walikota Serang Syafrudin mengatakan, bahwa Kota Serang saat ini belum ada rencana untuk karantina wilayah. Sebab menurutnya, keputusan karantina wilayah ini, harus diperhitungkan terlebih untuk mengambil keputusan penutupan, dikarenakan proses karantina itu harus membiayai masyarakat juga.

"Kita bukannya ngga sanggup untuk melakukan itu, akan tetapi kita belum ada intruksi dari kebijakan pusat dan provinsi," singkatnya saat dihubungi melalui pesan Whatapps