Menurut Abud saat ini masih ditemukan adanya kesenjangan sosial terutama bagi warga yang kurang mampu yang seharusnya mendapatkan bantuan dari pemerintah namun faktanya tidak, selain karena adanya faktor pendataan, hal lain diantaranya karena tidak terjunnya pimpinan ke bawah, dirinya tetap berkomitmen untuk selalu turun ke masyarakat sehingga bisa mengetahui segala permasalahan yang terjadi.

" Jika saya diberikan mandat memimpin desa Bunar, saya pastikan bahwa jiwa dan raga saya akan saya wakafkan demi kemajuan desa Bunar"terang Abud.

Abud pun berharap desa Bunar ada perubahan dalam menjalankan roda pembangunan desa, baik dikawasan perkampungan maupun perumahan tertata. Sehingga masyarakat dapat menerima manfaat langsung pembangunan hingga sampai ke pelosok desa.

" Saya ingin ada perubahan, baik diperkampungan dan perumahan tertata, terlebih kemiskinan harusbjadi fukus saya kedepan," ungkap Abud yang juga calon nomor urut 2.

Saat ini saya terus mensosialisasikan akan demokrasi ditingkat desa bunar, terlebih jika dirinya diamankan siap menjalankan roda pemerintahan desa akan saya jaga amanah ini dengan baik.

" Saat ini Demokrasi Pilkades digelar, kita harus dewasa menyikapi perbedaan, terlebih jika saya diberikan manah siap membangun desa Bunar," ucap pria yang dikenal baik masyarakat Bunar.

Nene Asrodah (70) mendoakan Abud agar sehat selalu dan tetap rendah hati jika diberikan amanah menjadi kelapa desa Bunar, jangan melupakan orang tua tokoh masyarakat.

" Ulah poho ka kolot, sing sehat tetap rendah hati jangan sombong Mun jadi lurah," ucapnya dengan logat bahasa sunda.