Dalam pengumumannya, Huawei menyatakan bahwa peluncuran ini akan menandai dimulainya era 5.5G di industri TIK. Huawei membangun jaringan 5.5G ini dengan solusi yang mencakup keseluruhan sistem, dengan mengintegrasikan teknologi canggih dan komprehensif. Peningkatan signifikan dalam implementasi teknologi 5G dalam empat tahun terakhir telah menghasilkan keuntungan finansial yang nyata. Saat ini, lebih dari 260 jaringan 5G komersial telah beroperasi di seluruh dunia dan melayani lebih dari 1,2 miliar pengguna. Lebih dari 115 juta gigabit pengguna telah menggunakan F5G.

Namun, Huawei menyadari bahwa untuk menyediakan layanan yang lebih maju, dibutuhkan kapabilitas jaringan 5G yang lebih tinggi. Oleh karena itu, Huawei memperkenalkan konsep Era 5.5G yang didukung oleh solusi end-to-end, yang mencakup teknologi 5.5G, F5.5G, dan Net5.5G. Dengan solusi ini, operator jaringan dapat mempertahankan investasi mereka dalam jaringan 5G yang sudah ada dan pada saat yang sama meningkatkan kinerja jaringan hingga 10 kali lipat.

Era 5.5G juga diharapkan dapat memberikan kecepatan downlink puncak hingga 10 gigabit dan kecepatan uplink puncak dalam satuan gigabit, sehingga dapat memenuhi kebutuhan layanan yang semakin beragam. Selain itu, solusi ini akan membuka peluang baru melalui penggunaan teknologi seperti Internet of Things (IoT) pasif, yang memiliki potensi untuk menciptakan 100 miliar koneksi IoT. Yang Chaobin menyatakan bahwa Era 5.5G telah memasuki tahap verifikasi teknologi dan komersial, dan Huawei berencana untuk meluncurkan serangkaian perangkat jaringan 5.5G komersial secara lengkap pada tahun 2024 sebagai persiapan untuk penerapan jaringan 5.5G secara komersial.

Untuk mendorong implementasi solusi 5.5G end-to-end, Huawei menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam industri untuk melakukan penelitian dan verifikasi teknologi 5.5G yang utama. Perusahaan ini telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam proses verifikasi, terutama dalam hal penggunaan extremely large antenna array yang memungkinkan kecepatan downlink mencapai 10 gigabit. Selain itu, Huawei telah bekerja sama dengan lebih dari 30 operator di seluruh dunia untuk melakukan verifikasi teknologi dan uji coba aplikasi terkait teknologi ini.

Selanjutnya, Huawei telah menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) ke dalam jaringan inti 5.5G dengan tujuan untuk terus meningkatkan kemampuan dan ketersediaan jaringan. Dengan demikian, kecerdasan buatan dapat merambat hingga ke ujung jaringan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada berbagai industri. Peningkatan kapabilitas jaringan hingga 10 kali lipat yang akan diperoleh dari Era 5.5G diharapkan dapat mendorong produktivitas dalam bidang teknologi digital di berbagai sektor industri.