Dugaan Pungli di MAN 1 Tangerang, Komite Sekolah Sebut Hasil Musyawarah

Dugaan Pungli di MAN 1 Tangerang, Komite Sekolah Sebut Hasil Musyawarah

Detakbanten.com, Kab. Tangerang - Komite sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN 1) Kabupaten Tangerang Banten menanggapi adanya dugaan pungutan liar (Pungli) yang terjadi di lingkup pendidikan berbasis agama Islam negeri tersebut agar tidak terjadi simpang siur informasi ditengah masyarakat.

Menurut Komite sekolah H Abdul Jabar mengatakan, bahwa biaya yang kini dibebankan kepada siswa siswi di MAN 1 Tangerang itu merupakan hasil musyawarah.

"Semua kami lakukan atas hasil musyawarah dan juga mengacu kepada Peraturan Menteri Agama (PMA) No 16 Tahun 2020 tenang Komite Madrasah soal penggalangan dana dan sumber daya pendidikan berbentuk bantuan dan atau sumbangan dan juga bantuan dapat bersumber dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, badan usaha dan atau lembaga Non pemerintah," ungkap H Abdul Jabar, Selasa (20/9/2022).

Menurut Abdul Jabar, Komite Madrasah dapat menerima sumbangan rutin yang besarannya disepakati oleh orang tua /wali peserta didik juga kepala Madrasah.

Lanjut dia, bagi madrasah yang diselenggarakan oleh hasil penggalangan dana dan sumber daya pendidikan yang dilakukan komite madrasah dapat digunakan untuk beberapa hal diantaranya.

"Pertama pembiayaan kegiatan operasional rutin madrasah, gaji guru dan tenaga kependidikan, belanja kebutuhan proses belajar mengajar dan pemeliharaan aset madrasah," terang Jabar.

Yang kedua yaitu pembiayaan program atau kegiatan terkait peningkatan mutu madrasah, ketiga yaitu pengembangan sarana dan prasarana.

"Sedangkan yang keempat untuk pembiayaan kegiatan operasional atau komite madrasah yang dilakukan secara wajar dan harus dipertanggungjawabkan secara transparan sehingga besar harapan semua dapat berjalan," jelasnya.

Sementara itu, Ahmad Suhud Direktur Eksekutif LSM BP2A2N mengatakan, yang namanya bentuk sumbangan sah-sah saja dan itu juga dapat membantu meningkatkan mutu dan kualitas, baik sekolahnya maupun pendidikan anak.

"Asalkan sumbangan tersebut variatif dan tentunya semua berdasarkan hasil musyawarah agar tidak menjadi beban bagi orang tua atau wali murid," imbuh Suhud.

Kendati begitu sambung Ahmad Suhud, nanti akan muncul rasa peka dan peduli untuk ikut serta membangun.

"Karena memang pada dasar soal pendidikan pun menjadi tanggung jawab kita bersama untuk kemajuan anak-anak kita, generasi muda penerus bangsa ini," pungkasnya

 

 

Go to top