Humaedi, salah satu petani dari Kampung Kadudadap Desa Jiput mengatakan, saat menjelang ramadhan menanam timun suri sudah menjadi tradisi yang dilakukan para petani diwilayahnya, sebab buah dari tanaman etrsebut merupakan khas di bulan suci.

"Semua para petani disini kalau mau memasuki ramadhan hampir 90 persen menanam timun suri ini, karena itu sudah menjadi kebiasaan, saya yakin bukan petani disini saja diwilayah lain juga rata-rata menanam timun ini,"katanya, saat ditemui dilokasi pesawahannya, Sabtu (31/5).

Lanjut kata Humaedi, dirinya mengaku tanaman timun suri miliknya baru berumur 30 hari, jika dihitung mulai dari sekarang maka pada saat awal ramadhan sudah bisa dipanen, sebab kata dia, kalau cuacanya bagus dari mulai tanam sampai dipanen timun suri itu hanya membutuhkan waktu 60 hari atau dua bulan.

"Kalau tidak ada kendala seperti hujan berkepanjangan tanaman itu paling memakan waktu sekitar dua bulan sampai dapat dipanen, sebab kalau diguyur hujan terus pohonnya bisa membusuk sehingga tidak dapat tumbuh, saya berharap mudah-mudahan tidak ada kendala dan cuaca tidak buruk,"ungkapnya.

Terpisah salah satu petani dari wilayah Kecamatan Menes Ishak menuturkan, memang menanam timun suri sudah menjadi kebiasaan semua para petani, karena saat memasuki bulan ramadhan buah timun suri banyak diincar oleh Masyarakat yang menjadi makanan khas dibulan ramadhan.

"Biasanya kalau sudah masuk Bulan Ramadhan banyak sekali pengunjung yang membeli timun suri baik dari daerah setempat dan juga dari luar,"tuturnya.

Ishak seraya melanjutkan, menanam timun suri sangatlah menguntungkan bagi para petani, karena selain modal sangat kecil usia tanamannya juga tidak begitu lama dan perawatan tidak terlalu sulit.