Dibawah terik matahari, dengan perlengkapan seadanya mereka mengangkut batu kali dan pecahan bata, yang kemudian mereka taburkan di atas jalan yang berlubang.

Faisal Rivai, salahseorang warga setempat mengatakan, kecelakaan kerap terjadi terutama dialami oleh kendaraan roda dua yang kehilangan keseimbangan ketika masuk atau menghindari jalan yang berlubang dan bergelombang tersebut.

"Sering kejadian disini, terutama motor," katanya kepada Detakbanten.com, Minggu (11/10/2015).

Faisal menambahkan dia dan kawan - kawannya melakukan kegiatan tersebut berdasarkan atas kesadaran sendiri, tanpa ada perintah dari siapapun.

"Kita melakukan ini agar pengguna jalan aman, tidak ada yang nyuruh ini mah kesadaran kita aja," tambahnya.

Sementara itu Edi Kenceng, Sopir angkot jurusan Pasar Pandeglang - Cibiuk, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan warga tersebut.

"Walaupun tidak seperti di jalan aspal, tapi lumayan lah jalan jadi rata, kita tidak terlalu repot nyetir," ungkapnya.

Senada dengan Edi, Sopiyan teman se - profesinya juga mengungkapkan hal yang sama, menurut Sopiyan untuk menunjukkan rasa terimakasih nya kepada "relawan peduli" jalan rusak tersebut, ketika melintas dia dan rekan - rekan sejawatnya tidak jarang memberi "uang rokok" alakadarnya.

"Wajarlah kita ngasih sekedar untuk rokok kopi mah," katanya.

Pantauan dilapangan, sepanjang jalan dari Cikuya sampai Cibiuk, dibeberapa titik terlihat mengalami rusak yang cukup parah.