Pasalnya hal tersebut dikawatirkan akan bereskalasi untuk kedepannya jika tidak segera dilakukan permintaan maaf, selain itu kang Emil juga sangat menyesalkan statmen dari arteria Dahlan, menurutnya keragaman bahasa merupakan sebuah kekayaan Nusantara.

"Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf ya kepada masyarakat Sunda di Nusantara ini, tapi kalau tidak dilakukan pasti akan bereskalasi karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan resmi melalui Humas Jabar, Rabu, 19 Januari 2022.

Kang Emil juga menilai permintaan pencopotan jabatan kepada Kepala Kejaksaan tinggi terlalu berlebihan, ia menyebutkan bahwa tidak ada dasar hukum yang bisa mencopot jabatan hanya karena menggunakan bahasa daerah.

“Tidak ada dasar hukum yang jelas dan saya amati ini menyinggung banyak pihak warga Sunda di mana-mana. Saya sudah cek ke mana-mana. Saya kira tidak ada di rapat yang sifatnya formal dari A sampai Z-nya Bahasa Sunda,” katanya.

Sebelumnya kegaduhan ini bermula saat rapat kerja Komisi 3 DPR bersama Jaksa Agung pada Senin 17 Januari 2022.

Pada kesempatan itu Arteria Dahlan menyampaikan kritik nya ke kepala Jaksa Agung, ia meminta Kejagung agar mencopot jabatan Kejati yang kedapatan berbicara dengan Bahasa Sunda.