Posisi Ketujuh Dunia, Kualitas Udara Jakarta Kategori Tak Sehat

Ilustrasi polusi udara di Jakarta. Ilustrasi polusi udara di Jakarta.

Detakbanten.com, JAKARTA - Udara di Jakarta, masuk kategori tidak sehat. Indeks kualitas udara (AQI) m
dan polusi udara PM2.5 di Jakarta, menyebutkan berada di angka 156 AQI US, atau masuk kategori tidak sehat hari ini, Kamis (12/10/2023).

Penjelasan ini berdasarkan situs IQ Air per Kamis (12/10/2023), pukul 11.00 WIB siang tadi. Indeks kualitas udara AQI US pada angka 0-50 masuk kategori baik.

Kemudian, angka 51-100 sedang, angka 101-150 tak sehat bagi kelompok sensitif, angka 151-200 tidak sehat, angka 201-300 sangat tidak sehat. Serta angka lebih dari 301 masuk kategori berbahaya.

Tercatat, polutan PM2.5 memiliki konsentrasi 65.6µg/m³. Sementara, polutan NO2 memiliki konsentrasi 0.5µg/m³. Serta polutan jenis SO2 memiliki konsentrasi 11.2µg/m³. "Saat ini, konsentrasi PM2.5 di Jakarta 13.1 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," tulis situs IQ Air.

IQ air memberi beberapa rekomendasi kesehatan dari polusi udara di Jakarta. Seperti penggunaan masker di luar rumah, menutup jendela rumah guna menghindari udara luar kotor, menyalakan penyaring udara, dan menghindari aktivitas outdoor.

Adapun, Jakarta, siang ini masuk dalam kota ke tujuh di dunia dengan tingkat polusi udara tertinggi. Pada posisi pertama, kota Lahore di Pakistan di angka 224. Lalu, Delhi India di posisi kedua pada angka 197.

Posisi ketiga, kota Dhaka Bangladesh dengan angka 175. Kemudian, Kolkata di India pada urutan keempat angka 165. Diposisi kelima, ada Beijing China di angka polusi 163. Urutan keenam, kota Shenyang Cina dengan angka 156.

Lalu, urutan ketujuh Jakarta di Indonesia dengan angka 156. Urutan ke delapan ada Dubai Uni Emirat Arab dengan angka 152.

Selanjutnya, urutan ke sembilan ada Tashkent di Uzbekistan dengan angka 139. Terakhir, urutan ke-10 kota Wuhan China dengan angka 119.

 

 

Go to top