Burung Beo Sering Mengejek Pengunjung, Akhirnya di Isolasi

Burung Beo Sering Mengejek Pengunjung, Akhirnya di Isolasi

detakbanten.com LIFESTYLE - Pengelola taman satwa Inggris terpaksa mengisolasi koleksi burung beo terbaru dari jangkauan pengunjung.

Bukan karena mereka terjangkit virus mematikan. Melainkan karena mulut mereka yang terlalu kotor dan suka mengejek para pengunjung. 

Kelima burung ini baru saja diadopsi dan ditempatkan di karantina di ruangan yang sama pada Agustus, tetapi menunjukkan kesamaan minat terhadap bahasa kotor.

Taman margasatwa ini adalah rumah bagi 1.500 burung beo dan para petugas, umumnya menempatkan burung pendatang baru di kandang terpisah untuk mendeteksi tanda-tanda kesehatan yang buruk, dan berpotensi menularkan ke burung lain.

Awalnya, 5 burung beo abu-abu Afrika, bernama Jade, Billy, Eric, Elsie, dan Tyson, berbagi fasilitas karantina setelah mereka diadopsi. 

Namun, setelah mereka dipindahkan ke area luar utama taman, burung-burung itu mulai mengucapkan beberapa kata makian.

"Aku dipanggil pelacur gendut setiap kali aku melewati mereka," keluh Steve dikutip dari Times of India pada (4/10).

"Mereka benar-benar, mengumpat satu sama lain ... f ** k off adalah yang paling umum ... itu sangat mudah bagi mereka untuk belajar, tetapi burung akan mengucapkan apa pun yang Anda bisa pikirkan," tambahnya.

Meskipun makian itu diterima dengan baik oleh pengunjung yang menanggapinya dengan tawa, petugas taman khawatir jika akhir pekan akan banyak pengunjung berusia muda yang datang dan mudah terpengaruh makian.

Kelima burung beo itu pun dipindahkan ke kandang yang jauh dari pengunjung berusia muda, dengan maksud burung-burung itu bisa mengurangi makian satu sama lain dan lebih banyak mendengar banyak suara "mirip burung beo" dari burung lain.

Dilansir dari IFL Science, Sabtu (3/10/2020), burung beo abu-abu Afrika adalah hewan yang cerdas dan terkenal karena sifatnya yang mudah dipengaruhi, serta kemampuannya untuk menangkap berbagai vokalisasi dari semua jenis sumber suara.

 

 

Go to top