Simulasi ini dilakukan selama dua hari dan perharinya dibagi menjadi tiga sesi bagi peserta ujian, mengingat keterbatasan fasilitas komputer yang ada disekolah ini yang hanya memiliki 30 unit komputer.

Kepala SMKN 1 Cikulur Jajang Ruhiat mengatakan, sekolah ini memiliki sejumlah masalah saat UNBK. Di antaranya, lemahnya pasokan listrik, jaringan Internet tidak stabil. Hal ini membuat pihak sekolah selalu waspada dengan kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi. "Minimnya fasilitas yang dimiliki tidak menghambat simulasi UNBK ini, namun kekhawatiran seperti mati lampu dan hilangnya sinyal jaringan membuat Kami selalu siaga akan terjadinya hal yang tidak diharapkan," ujar Jajang.

Lanjut Jajang, pihaknya selalu berusaha untuk memberikan fasilitas terbaik bagi seluruh siswa yang sedang melakukan simulasi UNBK ini, mengingat hal ini adalah ajang uji coba bagi siswa guna melaksanakan ujian UNBK sebenarnya yang akan dilaksanakan pada bulan April yang akan datang.

"Saya berharap semua bisa berjalan sebagaimana mestinya tanpa mengalami kendala apapun, sehingga tidak menghambat segala kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa dalam melakukan akvitas ujian dan belajar mengajar kedepannya nanti," tandas Jajang.