Tangsel dan Bandung jadi Contoh Science Techno Park

Walikota Tangsel dan Delegasi Unesco sedang berbincang-bincang usai pertemuan.Rabu (30/10) Walikota Tangsel dan Delegasi Unesco sedang berbincang-bincang usai pertemuan.Rabu (30/10)

JAKARTA - Pertemuan segi tiga berlangsung di Kementerian Riset dan Tekhnologi, antara Kemenristek, Unesco Technopolis Assosiation atau WTA, dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Rabu (30/10).

 

Sebagai organisasi multilateral internasional, WTA dibentuk bertujuan untuk menghubungkan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan pembangunan daerah, serta untuk mencapai pembangunan bersama melalui kerjasama dan pertukaran ilmu pengetahuan.
Kegiatan yang diadakan di Gedung Kementerian Ristek dihadiri oleh Sekertaris Menteri Ristek, anggota delegasi UNESCO, juga mengundang  Walikota Tangsel Hj. Airin Rachmi Diany dan perwakilan dari Puspitek, Sri Setiawati, Kepala Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman Kota Tangsel, Dendi Priyandana, Kepala Bappeda Teddy, dan dari jajaran Pemerintah Kota Bandung.

Kegiatan pertemuan ini merupakan lanjutan dari masuknya Kota Tangsel dan Kota Bandung sebagai Grand Desain pembentukan Science Techno Park untuk membahas tentang kerjasama antara UNESCO dan dua Pemkot ini.
Melalui pembentukan Science Techno Park, maka daerah yg memiliki sarana penelitian yang terpusat, seperti halnya Kota Tangsel yang memiliki Puspitek, dan Kota Bandung yang memiliki LAPAN untuk capacity building, yakni mengkolaborasi antar Perguruan Tinggi, Industri, dan Puspitek itu sendiri.
Dari hasil dari pertemuan ini dan melalui terbentuknya Science Techno Park yang difasilitasi UNESCO dalam hal pembangunan, akan tercipta kerja sama antara Pemerintah di kedua daerah tersebut.

Sebagaimana diketahui, kedua Pemerintah Daerah memiliki perguruan tinggi dan sekolah unggulan. Karenanya diharapkan dapat bekerja sama dalam perencanaan Science Techno Park, dan terbentuk Kota Science Techno Park.(red)

 

 

Go to top