Mengapresiasi Taman Budaya Tangsel

Mengapresiasi Taman Budaya Tangsel

detak.co.id - EDITORIAL, Rencana Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) membangun Taman Budaya perlu diapresiasi. Langkah ini sangat manusia di tengah masyarakat Tangsel makin larut dalam pergulatan kehidupan yang makin kehilangan jatidiri sebagai sosok manusia yang berbudaya.

Budaya atau kebudayaan ada bersamaan kehadiran manusia. Suatu budaya atau kebudayaan punah seiring dengan kepunahan manusia. Dalam bahasa Sansekerta, pengertian budaya atau kebudayaan merupakan bentuk jamak dari budi atau akal. Secara artikulasi sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, karya seni, dan sebagainya.

Bahasa sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia. Sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Bisa juga budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Bahkan, bisa bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya. Karena budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.

Citra yang memaksa itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti individualisme kasar di Amerika, keselarasan individu dengan alam di Jepang dan kepatuhan kolektif di Cina.

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak. Selain itu, menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Langkah Pemkot Tangsel membangun Taman Budaya perlu dan patut mendapat apresiasi. Apalagi Taman Budaya ini dijadikan tempat mengapresiasikan hasil seni dari seniman dan budayawan. Keberadaan pembangunan Taman Budaya ini di atas lahan seluas 7,5 hektar di Taman Kota 2 Bumi Serpong Damai (BSD), Setu.

Taman Budaya tersebut akan difungsikan sebagai tempat pagelaran seni, baik terbuka maupun tertutup. Dengan lahan seluas 7,5 hektar, Taman Budaya bisa digunakan sebagai tempat berkumpul komunitas seni se-Kota Tangsel.

Di Taman Budaya bakal dilengkapi sanggar tari, pendopo, miniteatre, serta pusat informasi pariwisata. Perlu ada Taman Budaya semata mata untuk mengembangkan apresiasi seni di Kota Tangsel. Selama ini belum ada tempat mengumpulnya seniman.

Padahal seniman di Kota Tangsel banyak yang mempunyai potensi. Jadi keberadaan Taman Budaya ini bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bakat seni.

Tentu, budaya mengandung dua pengertian. Pertama, budaya dalam arti prinsi atau sikap. Kedua, budaya dalam arti dunia pentas. Kiranya, Taman Budaya yang akan didirikan di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) itu sebuah strategi membangun kebudayaan lokal.

Sungguh adalah gagasan yang sangat cerdas dan positif, perencanaan Pemkot Tangsel mendirikan Taman Budaya. Apalagi Tangsel sebagai wadah berhimpun masyarakat urban tentu memiliki warna-warni budaya. Kendati demikian, sepatutnya kita pun wajib menghidupkan dan melestarikan budaya lokal maupun kearifan lokal semasa wilayah ini belum diserbu kaum uban. (red)

 

 

Go to top