Tiket Online Siap Diberlakukan di Pelabuhan Merak

Suasana tempat penjualan tiket online atau bufferzone di SPBU Gerem dan Rumah Makan Mato Aie di Jalan Akses Tol Merak.  Suasana tempat penjualan tiket online atau bufferzone di SPBU Gerem dan Rumah Makan Mato Aie di Jalan Akses Tol Merak. 
detakbanten.com CILEGON  –  1 Mei 2020 mendatang penjualan tiket penyeberangan secara online melalui aplikasi Ferizy siap dilaksanakan di Pelabuhan Merak. Hal itu menyusul adanya peraturan dari Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
 
Pantauan dilapangan, pada Selasa (21/4), terlihat persiapan pemberlakukan sistem tiket online sepenuhnya telah dipersiapkan oleh PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak. 
 
Salah satunya dengan pendirian tempat penjualan tiket atau bufferzone di SPBU Gerem dan Rumah Makan Mato Aie di Jalan Akses Tol Merak. Namun, bufferzone tersebut tampak sepi. Hanya ada petugas pelayanan saja, dan tidak ada pengemudi kendaraan yang membeli tiket secara online.
 
Ketua Pengurus Penyeberangan Truk di Pelabuhan Merak, Diki Maulana Syaf mengatakan, sebenarnya para pengurus jasa penyeberangan mendukung kebijakan pemerintah, selama ia bersama rekan-rekannya yang biasa mengurus penyeberangan truk tidak kehilangan pekerjaan yang telah digelutinya selama ini. 
 
"Kalau baik kebijakan pemerintah kita dukung, tapi jangan sampai kita-kita kehilangan pekerjaan. Harus ada jaminan bagi kami untuk bekerja," tuturnya saat dikonfirmasi, Selasa (21/4).
 
Diki menambahkan, aksi yang menolak pemberlakuan tiket online beberapa hari lalu dilakukan secara spontan. Saat ini belum ada rencana melakukan aksi serupa. "Anggota kami di Merak ada 900 orang. Jangan sampai kita-kita kehilangan pekerjaan atas pemberlakuan tiket online ini," tegasnya.
 
Sementara itu, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Banten, Nurhadi Unggul Wibowo mengatakan, persiapan penerapan sistem pembelian tiket kapal secar online telah dilakukan oleh PT ASDP Indonesia Ferry. "Kami di lapangan juga siap untuk menjalankan sistem ini," katanya.
 
Nurhadi menjelaskan, pemberlakuan tiket online sebagai salah satu percepatan dalam ranah e-ticketing. Sejak diluncurkan pada 2 Maret lalu, tiket angkutan penyeberangan kini dapat diperoleh melalui aplikasi di android dengan nama Ferizy dan dapat diakses melalui laman www.ferizy.com. 
 
"Sistem ini jawaban atas tuntutan masyarakat kepada kita untuk mempercepat dan memermudah pelayanan untuk menggunakan teknologi. Dengan cara ini kami mengharapkan pelanggan untuk membiasakan teknologi untuk pemesanan tiket. Tahapan berikutnya bisa dilakukan pembayaran di gerai retail terdekat seperti Alfamart atau Indomaret,” jelasnya.
 
Menurut Nurhadi, pembelian tiket secara manual mengakibatkan antrean yang panjang saat lalu lintas penyeberangan padat atau peak season seperti libur panjang Lebaran. 
 
“Ada dua hal yang menjadi masalah yaitu kalau masa peak season seperti liburan dan masa Angkutan Lebaran maupun Natal Tahun Baru, maka keadaan tidak terkendali. Kedua, kalau tidak diatur maka akan memburuk bagi pengguna jasa apalagi jalan tol dari Palembang sudah semakin mulus menuju Bakauheni. Problemnya makin buruk yaitu tidak dapat dilakukan pencatatan manifest yang efisien dan antrian makin panjang,” ungkapnya. 
 
Nurhadi mengatakan saat ini juga telah disediakan sejumlah buffer zone di luar area Pelabuhan Merak. "Buffer zone adalah area untuk mengarahkan pengguna jasa yang belum memiliki tiket online agar masuk ke buffer zone terlebih dahulu untuk melakukan transaksi online ticketing. Di sekitar Merak ada di SPBU Gerem sama di Rumah Makan Mato Aie. Selain itu juga ada di Rest Area km 68 Serang Timur," urainya.  
 
Nurhadi menambahkan, pembelian tiket secara online dapat dilakukan maksimal dua jam sebelum keberangkatan dan untuk perubahan atau pembatalan tiket dapat dilakukan paling lambat 48 jam sebelum jadwal keberangkatan. Pihaknya telah mengadakan sosialisai kepada beberapa asosiasi transportasi terkait seperti Gapasdap, Aptrindo, serta Organda dan telah mendapat tanggapan baik. “Pelaksanaan di lapangan mungkin akan ada hambatan karena kita mengubah kebiasaan dan butuh waktu yang tidak sebentar,” pungkasnya. 
 
Dibagian lain, General Manager (GM) PT ASDP Indonedia Ferry Cabang Merak, Hasan Lessy mengatakan meski sempat mendapatkan penolakan dari ratusan supir truk, pihaknya tetap memberlakukan tiket online untuk penyeberangan dari Pelabuhan Merak.
 
Pasalnya, hal tersebut sudah menjadi kebijakan pemerintah pusat. Mulai 1 Mei 2020, tiket online 100 persen akan diberlakukan di Pelabuhan Merak, Banten.
 
“Dinamika lapangan pasti akan ada, apalagi kalau antrian itu sudah pasti ada, nggak mungkin tidak ada, tapi kalau melihat sistem semua lengkap, kalau ada kekurangan kami evaluasi, melakukan perbaikan,” kata Hasan.
 
Ia juga mengatakan, terkait pemberlakuan tiket online tersebut sudah disosialisasikan sejak tahun 2019. Pihaknya mengaku telah sejak lama melakukan sosialisasi dan edukasi terkait tiket online.
 
Terkait keluhan para sopir truk yang mengaku keberatan atas pemberlakuan tiket online, dengan alasan tidak semua sopir truk memiliki smartphone android, Hasan menyatakan, pihaknya telah menyediakan pembelian tiket online di luar pelabuhan.
 
“Jadi kami sudah menyiapkan customer service pembelian tiket online di luar pelabuhan, ada dua titik yakni di sekitar Gerbang Tol Merak dan di SPBU Gerem. Artinya kalau ada orang yang tidak paham transaksi online, bisa transaksi di dua titik itu,” tandasnya. (man) 
 

 

 

Go to top