Sopir Mogok, Jadwal Keberangkatan Bus Di TTM Terganggu

Sopir Mogok, Jadwal Keberangkatan Bus Di TTM Terganggu

detakserang.com- CILEGON, lantaran sopir-sopir angkutan trnasportasi bis Arimbi melakukan mogok kerja, Jadwal Keberangkatan Bus yang melayani penumpang di Terminal Terpadu Merak, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon menjadi Terganggu. Pasalnya, aksi mogok tidak beroperasinya PO Bis Arimbi di TTM membuat jadwal keberangkatan yang sebelumnya biasa diberikan waktu menunggu penumpang hanya 15 menit didalam terminal, kini harus dijadwalkan kembali hingga 30 menit lantaran armada Bus banyak didominasi oleh PO Arimbi.

" Sudah dua hari bis Arimbi mogok kerja, supaya tidak menjadi terlalu menganggu pelayanan kepada penumpang, bis lain kita minta untuk menambah jadwal waktu tunggu di dalam terminal menjadi 30 menit, kalau sebelumnya ada Bus Arimbi, hanya 15 menit saja jadwal tunggu bis di Terminal" Ungkap Robi Hidayat, Kepala UPTD Terminal Terpadu Merak yang ditemui awak media di kantornya, Senin (2/6).

Robi mengatakan bahwa walaupun keberadaan bis arimbi memberikan konstribusi yng cukup besar untuk melayani penumpang di Terminal Terpadu Merak, namun pihaknya telah mengantisipasi untuk mengatur ketersediaan bis lain supaya pelayanan tidak terganggu dan penumpang tidak terlantar.

" Kami sudah buat strategi, memang benar ketersediaan bis di TTM, arimbi memberikan konstribusi 25 persen, tapi karena kondisi seperti ini, bis lain kita gunakan untuk melayani penumpang yang biasa menggunakan bis arimbi baik ke Terminal Rambutan, Tanjung Priuk, Bekasi, Pulo Gadung Kalideres, Bogor dan Bandung," Ungkapnya.

Robi menyatakan bahwa kedepannya hal ini semestinya tidak lagi terjadi. Apalagi, bila nanti menghadapi Momentum Lebaran yang akan terjadi beberapa bulan mendatang.

" Ini baru dua hari mogok tidak melayani penumpang, kami kuatirnya jangan sampai terjadi saat Lebaran mendatang" Tandasnya.

Sementara itu, Asep Jamaludin, Perwakilan dari Pengurus Perusahaan Otobis (PO) PT. Arimbi Jaya Agung mengatakan bahwa aksi mogok kerja oleh para sopir ini telah dilakukan sebanyak tiga kali. Asep mengatakan dirinya tak dapat berbuat banya, karena aksi mogok kerja yang dilakukan merupakan bentuk solidaritas terhadap para sopir yang dipecat oleh pihak manajemen.

" Sudah tiga kali mogok seperti ini, informasinya sopir melakukan ini, karena bentuk solidaritas ke sopir lainn yang dipecat sama kantor di Tangerang" Ungkapnya.

Masih lanjut Asep, secara detail ia menjelaskan bahwa akar permasalahan terjadi dikarenakan Pihak manajemen melakukan aksi pemecatan secara sepihak terhadap para sopir ketika terjadi kecelakaan bis arimbi.

" Kalau permasalahannya, yang saya tahu, manajemen langsung main pecat sopir kalau ada kecelakaan, dulu tidak seperti itu. Kalau dulu itu, bila ada kecelakaan, kantor masih mencari solusi dan membantu sopir untuk ganti rugi kalau terjadi kecelakaan. Kalau sekarang langsung main pecat saja" Jelasnya.

Ia berharap hal ini dapat segera berangsur selesai. Selain pelayanan penumpang menjadi terganggu di Terminal, Dirinya juga tidak mendapat penghasilan bila tidak bekerja dan perusahaan juga tidak terbebani.

" Kalau kami sistem penghasilannya setoran mas, bukan gaji, jadi kita bergantung dari penghasilan kalau bisnya beroperasi. Kalau seperti ini, penghasilan kita tidak ada" Pungkasnya

 

 

Go to top