Pengusaha Kontraktor di Cilegon Dituntut Profesional

Suasana pelantikan DPC Askonas Kota Cilegon yang digelar di salah satu hotel di Kota Cilegon, Kamis (7/10/2021). Suasana pelantikan DPC Askonas Kota Cilegon yang digelar di salah satu hotel di Kota Cilegon, Kamis (7/10/2021).

Detakbanten.com Cilegon - Asosiasi Kontraktor Nasional (Askonas) resmi dilantik. Pelantikan digelar di salah satu hotel di Kota Cilegon, Kamis (7/10/2021). Organisasi yang bergerak dalam bidang kontruksi ini lahir pertama kali di Cilegon, sebagai organisasi baru tentunya banyak harapan dan tantangan yang akan dihadapi.

“Peluang ke depan Askonas sebagai organisasi kontruksi yang tidak hanya bergerak di pembangunan pemerintah, namun bergerak juga di sektor sektor-sektor industri. Kita akan dorong pemerintah untuk sama-sama memperhatikan hal itu,” kata Ketua DPC Askonas Kota Cilegon Ahmad Sudrajat kepada awak media usai kegiatan pelantikan, Kamis (7/10/2021).

Lebih lanjut, kedepannya ia akan mendorong untuk melakukan pemberdayaan terhadap pengusaha lokal. Menurutnya pemerintah sudah ada pemberdayaan masyarakat desa, pemberdayaan perempuan, sehingga dengan adanya pemberdayaan pengusaha lokal akan terciptanya kemampuan yang mumpuni di bidangnya masing-masing untuk terjun ke sektor industri.

“Kenapa tidak pemberdayaan pengusaha lokal dibuat?, kalaupun bertabrakan dengan peraturan pemerintah atau Kepres atau UU, minimal ada Perwal lah, inilah yang akan mendorong kita untuk berperan dan tumbuh menjadi pengusaha kontruksi yang handal dan dipercaya oleh industri,” tutur Ajat sapaan akrabnya.

Ajat menuturkan kalahnya persaingan pengusaha lokal di Cilegon disebabkan dengan tidak ada kemampuan untuk melakukan pendekatan dengan industri, selama ini ia menganggap pendekatan yang digunakan belum sesuai karena harus juga menyertakan kemampuan SDM yang bagus.

“Semua pengusaha itu tidak bisa jadi Superman, semua harus mampu, tapi harus ada spesialisasi bidang, sehingga akhirnya orang mengenal si anu itu ahli di bidang sewa menyewa crane misalnya, ada juga ahli di bidang jembatan, gedung kesehatan, nah kita ke depan akan spesialisasi itu, kita gak bisa semua dikuasai oleh satu orang,” terangnya.

Kedepan Ajat, akan melakukan sinergitas dengan pemerintah untuk mendorong lahirnya Perwal atau Perda terhadap pemberdayaan pengusaha lokal, karena pemberdayaan pengusaha lokal itu sampai sekarang belum lahir dengan alasan belum ada referensi dari kabupaten dan kota lain.

“Setiap daerah itu berbeda beda, tapi pemerintah bisa menciptakan Perda inisiatif, nah kalau Perda inisiatif ini lahir adanya pemberdayaan pengusaha lokal, kita bisa titipin ke Industri, contoh ada 100 industri, satu industri itu kita isi 30 orang aja, itu sudah 3000 pengusaha yang bisa bekerja mencari nafkah, itulah yang kita inginkan,” tandasnya.

Ditempat yang sama, Ketua DPD Askonas Banten Arif Fadilah mengatakan, ada sekitar ratusan perusahaan jasa konstruksi yang bergabung dengan Askonas. Dan selama ini, organsiasi Askonas berjalan cukup baik. “Anggota kami ada sekitar ratusan. Dimana selama ini anggota Askonas sudah mendapatkan pekerjaan yang bagus. Dan mereka cukup profesional dalam melakukan pekerjaannya,” kata Arif.

Arif berharap, ke depan, Askonas mampu menjembatani berbagai proyek pekerjaan baik pemerintah, swasta maupun industri.

“Artinya, anggota Askonas harus siap dan mampu bersaing dalam melakukan pekerjaan proyek jasa konstruksi,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon Isro Mi’raj mengatakan banyak lahir organisasi dan asosiasi di Kota Cilegon semuanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memberikan peluang, kesempatan dan pembinaan kepada masyarakat Cilegon.

“Askonas hadir harapannya tidak hanya sebatas seremonial saja, tapi harus betul-betul memberdayakan para pengurus dan anggotanya untuk berperan aktif dalam pembangunan Kota Cilegon,” katanya.

Isro juga menyebut berdasar pantauannya banyak pekerjaan di Kota Cilegon yang dilakukan oleh perusaan luar dengan penyebab persaingan harga yang tidak sehat dan membuat DPUTR dilema tapi ia mengaku Pemerintah Kota Cilegon tidak pernah memberikan intervensi terkait itu.

“Dilema untuk Dinas PU, ketika yang disuguhkan turun harganya di atas 20 persen tetapi itu menjadi pemenang, suka tidak suka harus dilaksanakan, sehingga ini pun menjadi polemik bagi pengusaha di Cilegon,” tuturnya.

“Untuk 2022 nanti, Insyaallah akhir bulan ini kita akan sah kan bersama Eksekutif, ada 2 triliun 200 miliar APBD Kota Cilegon, sekitaran 400 miliar untuk pekerjaan umum, silakan teman-teman Askonas ikut bersaing secara sehat di pekerjaan-pekerjaan Kota Cilegon, melalui dinas PU, Perkim dan dinas yang lain," tutupnya.

Ia berharap pengusaha Cilegon bersaing dengan kompetitif, sehat dan baik serta mengikuti regulasi yang ada, sehingga tidak ada lagi sentimen kepada perusahaan di luar Kota Cilegon.

Dibagian lain, Walikota Cilegon Helldy Agustian meminta kepada para pengusaha lokal Cilegon agar bekerja secara profesional karena saat ini banyak pembangunan proyek nasional dan strategis.

"Karena kemarin kepending karena ada pandemi dengan adanya pembentukan DPC Askonas ini tentunya bersama-sama jangan terpecah belah. Semua jadi satu kesatuan agar supaya proyek-proyek nasional bisa kita jaga bersama jangan ribut lah. Harus profesional karena membawa nama Cilegon secara keseluruhan," tandasnya.

Hadir dalam pelantikan tersebut, Walikota Cilegon Helldy Agustian, Ketua DPRD Cilegon Isro Miraj, Ketua Kadin Cilegon Sahruji, Ketua Kadin Paradigma Baru Faturohman, Kadis PUTR Ridwan serta sejumlah tamu undangan lainnya. (man)

 

 

Go to top