Kasus Positif Corona di Cilegon Ternyata Sebelumnya ODP 2 Minggu

Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Cilegon saat menggelar konferensi pers di aula Setda Kota Cilegon, Rabu (29/4). Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Cilegon saat menggelar konferensi pers di aula Setda Kota Cilegon, Rabu (29/4).
detakbanten.com CILEGON  - Satu orang positif COVID-19 di Kota Cilegon. Pasien tersebut menjadi kasus positif pertama setelah sebelumnya bertahan menjadi daerah dengan zero positif Corona di Banten.
 
Informasi yang berhasil dihimpun, satu orang positif Covid-19 berinisial ND, merupakan warga Perumahan Bumi Panggungrawi Indah (BPI) Kelurahan Panggungrawi, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon setelah pulang dari Tangerang.
 
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Cilegon, Ahmad Aziz Setia Ade Putera, mengatakan, pasien diketahui merupakan seorang wanita berusia 31 tahun warga Cilegon yang ngontrak di Tangerang.
 
“Satu orang positif merupakan warga Cilegon yang diketahui ngontrak bersama suaminya di Tangerang. Itu berdasarkan hasil swab yang dilakukan secara mandiri,” ungkap Aziz.
 
“Dari swab kemudian dilakukan PCR, dan hasilnya positif,” tambahnya.
 
Aziz mengatakan, yang bersangkutan mengidap sebuah penyakit yang bernama auto imun dan melakukan kontrol di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta.
 
“Karena punya penyakit itu, suami nya merasa khawatir kalau istrinya tertular covid-19, sehingga disuruh pulang ke Cilegon,” ujar Aziz.
 
Kemudian pada tanggal 10 April, lanjut Aziz, saat yang bersangkutan pulang ke Cilegon dari Tangerang, yang bersangkutan merasa demam dan berobat ke klinik tapi (demamnya) tidak sembuh.
 
“Selanjutnya, 23 April, yang bersangkutan masih merasa demam dan berobat ke RSKM (Rumah Sakit Krakatau Medika) Cilegon, kemudian dilakukan rapid test, hasilnya non reaktif dan yang bersangkutan berstatus ODP (Orang Dalam Pemantauan),” jelasnya.
 
Tetapi karena yang bersangkutan sering melakukan perjalanan Cilegon-Tangerang, masih kata Aziz, maka yang bersangkutan berinisiatif melakukan swab test.
 
“Kita tahu bahwa Tangerang adalah zona merah, dan yang bersangkutan mempunyai penyakit auto imun. Maka yang bersangkutan berinisiatif diambil swab, untuk dilakukan pemeriksaan PCR di laboratorium kimia farma di Jakarta. Pada tanggal 28 April, berdasarkan hasil pemeriksaan PCR hasilnya positif covid-19,” paparnya.
 
Adanya pasien positif Covid-19 tersebut, Pemkot Cilegon melakukan screening kepada keluarga dan lingkungan tempat tinggal pasien.
 
“Di rumah tempat tinggal pasien terdapat tiga anggota keluarga, ayah, ibu, dan adik, ketiganya diminta isolasi mandiri di rumah,” ujarnya.
 
Ditempat yang sama, Dokter spesialis jantung RSKM Cilegon Rachmat Setiarsa menjelaskan, setelah dinyatakan positif, manajemen akan melakukan isolasi terhadap 28 tenaga medis yang pernah kontak langsung dengan pasien.
 
Mereka akan disolasi di rumah khusus yang telah disiapkan manajemen rumah sakit. Selama isolasi, seluruh kebutuhan akan dipenuhi, sedangkan para tenaga medis dilarang melakukan aktivitas di luar area isolasi.
 
“Sudah dirapid test, akan kita pantau, 10 hari kemudian akan ditest ulang,” tuturnya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon, dr. Arriadna meminta kepada masyarakat untuk patuhi apa yang sudah diperintahkan oleh Pemerintah agar Covid-19 ini tidak menyebar luas di Kota Cilegon. 
 
"Mudah-mudahan dengan adanya kasus positif ini, masyarakat Cilegon lebih peduli, lebih berhati-hati, lebih waspada terhadap penularan Covid-19 tersebut," tuturnya.
 
Lebih lanjut, Arriadna meminta kerja samanya kepada masyarakat Kota Cilegon untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. 
 
"Ini harus menjadi langkah awal untuk masyarakat lebih disiplin didalam kewaspadaan penularan Covid-19 dan bisa membantu Pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19, untuk saat ini Kota Cilegon menurut peraturan karena sudah satu yang positif sudah berada di Zona kuning, untuk itu masyarakat diminta kerjasamanya agar Kota kita ini tidak berada pada zona merah," himbaunya.
 
Arriadna mengajak kepada media untuk mengedukasi masyarakat terkait Covid-19. 
 
"Media harus bisa menjelaskan kepada masyarakat terkait Covid-19 ini, sehingga masyarakat tidak resah dan tetap menjaga dirinya agar tidak terkena Covid-19," pungkasnya.
 
Sekedar diketahui, jumlah kasus positif Corona di Cilegon merupakan yang pertama, dari 18 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dirawat 3, sembuh 4 meninggal 11 sedangkan 479 Orang dalam Pemantauan (ODP) dalam pantauan 58, selesai 421 sedangkan yang Orang Tanpa Gejala (OTG) berjumlah 38. (man) 
 

 

 

Go to top