Tiga SD Negeri di Cilegon Kekurangan Siswa Baru

Tiga SD Negeri di Cilegon Kekurangan Siswa Baru

detakbanten.com Cilegon - Lantaran jumlah siswa yang mendaftar mengalami penurunan. Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon mengevaluasi tiga sekolah dasar setelah jumlah siswa baru yang mendaftar di sekolah tersebut menurun hingga 50 persen. Diketahui ketiga sekolah itu yaitu SDN 3 Masigit, SDN 1 Gedong Dalem, dan SDN Kubang Lesung.

Kepala Dindik Kota Cilegon Ismatullah mengatakan, setelah hasil evaluasi, kurang baiknya manajemen sekolah menjadi penyebab turunnya jumlah siswa baru yang mendaftar di tiga sekolah tersebut.

"Ada kepala sekolah yang sebelumnya tidak menunjukan prestasi terbaik," kata Ismat saat mengunjungi SDN 1 Gedong Dalem, Senin (28/9/2020).

Kata Ismat penurunan pun terjadi karena strategi marketing masing-masing sekolah yang kurang efektif dibandingkan sekolah lain, terutama yang berada dibawah naungan Kementerian Agama (Kemenag).

"Kemenag buka pendaftaran lebih dulu dari kita," jelasnya.

Dikatakan Ismat, agar penurunan jumlah siswa baru tak kembali terjadi di tahun selanjutnya, Dindik Kota Cilegon semakin gencar melakukan pembinaan dan penataan dengan mengubah pola pikir, tata ruang, serta manajemen sekolah.

Menurutnya program Dindik pun disesuaikan berdasarkan kelebihan dan kekurangan masing-masing sekolah.

"Misalnya sekolah ini dekat dengan kali, berarti bantuannya pembangunan pagar. Kalau kantornya kurang bagus, kantornya yang kita perbaiki," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 1 Gedong Dalem Tamisih menjelaskan, tahun ini jumlah siswa baru yang mendaftar ke sekolah tersebut hanya 14 orang. Jumlah itu menurun hampir 50 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun sebelumnya 28 orang yang mendaftar," katanya.

Sesuai dengan arahan dan bimbingan Dindik Kota Cilegon, pihaknya pun terus melakukan penataan fisik, serta menyebar angket untuk mengetahui minat siswa.

Data yang didapat dari angket nanti akan menjadi patokan manajemen SDN 1 Gedong Dalem dalam menyusun program-program untuk siswa.

Lebih lanjut Tamisih menjelaskan , persoalan sistem pendaftaran secara daring ikut menjadi penyebab. Ia menilai banyak orang tua siswa yang menganggap sistem itu ribet.

"Disini rata-rata wali murid gaptek, walau pun disini difasilitasi untuk daftar, tapi mereka anggap rued," tandasnya. (man) 

 

 

Go to top