KPK Geledah Rumah Mewah Sutan Bhatoegana

KPK Geledah Rumah Mewah Sutan Bhatoegana

detaktangsel.com - BOGOR, Sebuah rumah mewah milik Sutan Bhatoegana yang berlokasi di Perumahan elit Vila Duta  di Jalan Sipatahunan No.26 RT7/14, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, digeledah petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (16/1) siang.

Rumah milik salah seorang petinggi Partai Demokrat ini digeladah karena diduga terkait kasus korupsi di SKK Migas. Ketua Komisi VII Dewan Perwakiln Rakyat (DPR-RI) ini disebut-sebut telah menerima uang dari Rudi Rubiandini, mantan Kepala SKK Migas yang kini terancam hukuman 20 tahun penjara.

Saat penggeledahan yang dilakukan sejak pukul 11.00 WIB, Sutan turut serta mendampingi delapan penyidik KPK untuk mencari barang bukti di rumah yang berdiri di atas lahan seluas 1000 meter itu.

Selama lima jam penyidik KPK menggeledah seluruh ruangan, termasuk semua dokumen milik Ketua DPP Partai Demokrat itu.  Saat penggeledahan terlihat dua orang anggota Brimob dengan senjata lengkap berjaga-jaga di depan garasi rumah bersama dua orang sopir dari penyidik KPK.

Dari luar pagar rumah berlantai dua ini terlihat tiga unit mobil yang terparkir, yakni mobil Mitsubishi Grandis berwarna hitam dengan nopol B 784 US, Toyota Inova berwarna hitam Nopol B 1948 UFR, dan Inova berwarna silver dengan Nopol B I889 UFR. Sementara di dalam halaman rumah yang berkonsep meditaranian itu terparkir dua unit sepeda motor.

Menurut tetangga Sutan, Mizwar (50), Sutan jarang terlihat di rumah yang ditaksir mencapai Rp15 miliar itu. "Pernah saya lihat dia saat shalat Jumat di Masjid Al-amanah, dan saat undangan ke rumah tetangga," tutur Mizwar yang sengaja datang untuk melihat situasi penggeledahane telah membaca berita dari media online.

Dirinya juga mengaku pernah diundang saat peresmian rumah Sutan yang berkonsep mediteranian sekitar tahun lalu. Saat itu, banyak pentinggi partai maupun pejabat negara yang menghadirinya. “Cuma saya engga pernah lihat dia main atau jalan-jalan di sekitar komplek,” ujar pria berkacamata itu.

Usai menggeledah, tim penyidik KPK bersama dua anggota Brimob lantas pergi meninggalkan rumah bercat abu-abu menggunakan dua mobil sekitar pukul 16.00 WIB, tanpa memberikan sedikit pun keterangan kepda wartawan terkait penggeledahan tersebut.

Hanya senyuman yang dilemparkan pasukan Abraham Samad kepada awak media, sementara Sutan yang ikut mengantarkan sejumlah tim penyidik ke mobil, sesekali ia melambaikan tangan dan berteriak dari tangga yang menuju pintu utama masuk. “Tunggu saja, pasti nanti saya memberikan keterangan,” ujar Sutan  Bhatoegana.      

Sutan mengaku dihubungi oleh tim penyidik KPK bahwa akan menggeledah  rumah miliknya. “Saat saya mau rapat dengan Komisi VII, di tengah jalan nyonya saya telpon  katanya KPK ada disini (di rumah Sutan) mau menggeledah rumah, lalu saya langsung meluncur kesini,” kata Sutan.

Menurutnya, semua isi ruangan mulai dari kamar tidur, kamar mandi, ruang tv, dapur dan gudang, digeledah, termasuk buku diari yang tersimpan di dalam kamarnya pun ikut diperiksa. Namun, lanjut Sutan, dari hasil penggeledahan itu KPK hanya membawa sebuah catatan yang itu pun berada di dalam mobilnya.

“Yang dibawa cuma salinan ketusan-keputusan Komisi VII, sama yang pernah saya kasihkan ke KPK,” katanya.

Sutan tidak mempermasalahkan penggeledahan rumahnya oleh KPK, karena dirinya mengaku tidak merasa menerima uang dari seseorang. “Insyaallah, saya engga ada apa,” pungkasnya. (rul)

 

 

Go to top