Kejadian ini dipicu oleh penonton di luar stadion yang berusaha masuk dengan merusak salah satu gerbang stadion, memicu keributan. Untuk mengendalikan situasi, polisi terpaksa menggunakan gas air mata. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden kerusuhan tersebut.

Sebenarnya, konser Slank diadakan dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Semarang yang ke-476 pada tanggal tersebut. Namun, jumlah penonton yang diizinkan untuk masuk ke dalam stadion dibatasi.

Ribuan penonton hadir di Stadion Diponegoro untuk menyaksikan konser Slank, dan acara tersebut juga ditayangkan secara langsung melalui kanal YouTube Pemkot Semarang.

Video kerusuhan tersebut kemudian diunggah oleh akun media sosial @infokejadiansemarang.new di Instagram. Dalam keterangan video, disebutkan bahwa polisi menggunakan tindakan tegas dengan melepaskan gas air mata karena sekelompok remaja menimbulkan kerusuhan di area luar stadion.

Selain ditayangkan di Stadion Diponegoro, konser Slank HUT ke-467 juga dapat disaksikan melalui siaran langsung di kanal YouTube Pemkot Semarang.

Grup band Slank, yang terdiri dari lima anggota yaitu Kaka (vokal), Bimbim (drum), Abdee Negara (gitar), Ridho Hafiedz (gitar), dan Ivanka (bass), memulai penampilan mereka dengan lagu "Suwe Ora Jamu" dan "Mars Slankers".

Namun, ketika mereka memainkan lagu keempat, terjadi kerusuhan karena sejumlah penonton di luar stadion tidak dapat masuk karena pembatasan yang diberlakukan oleh Pemkot Semarang, sehingga mereka berusaha merangsek masuk.

Saat lagu "Virus" sedang dinyanyikan, Kaka meminta agar lagu tersebut diulang karena ia merasa terganggu dengan keadaan yang tidak kondusif akibat kerusuhan di luar stadion.

Kericuhan tersebut membuat Kaka Slank terpaksa memberhentikan sementara lagu yang sedang ia nyanyikan di atas panggung. (Aip)

BERIKUT LINK VIDEONYA

Konser Slank di Semarang Ricuh, Polisi Lepaskan Gas Air Mata