Kini Pasar Kutabumi dikuasai Kopastam. Kios dan lapak sudah ditinggalkan para pedagang ke lokasi Tempat Penampungan Pedagang Sementara (TPPS) diberi tanda cat bertuliskan ”milik kopas” dan memasang spanduk di pintu masuk lokasi pasar bertuliskan “Pasar Kutabumi Tetap Buka 24 Jam”.

Padahal Perumdam Pasar TKR Kabupaten Tangerang selaku pemilik dan pengelola pasar tersebut memberitahukan pada semua pedagang memberi batas akhir dagang di Pasar Kutabumi mau di revitalisasi pada Kamis (23/8). Dan pasar ditutup total pada Jumat (24/8). Pasar akan di revitalisasi, semua bangunan pasar sudah termakan usia itu akan diratakan secara bertahap.

Langkah awal penutupan pasar, aliran listrik pasar itu diputus. Namun pemutusan aliran itu dihadang oleh sekelompok pedagang menolak revitalisasi. Petugas PLN dikawal sekitar 150 personil kepolisian dan Satpol PP tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka kembali tanpa membawa hasil (memutus aliran listrik pasar) .

Bahkan para pedagang menolak revitalisasi itu pun begitu berani mengusir mundur petugas pengawal pemutusan aliran listrik ke pasar tersebut.
”Ko tim gabungan pengawal petugas PLN untuk memutus aliran listrik itu kalah sama segelintir pedagang menolak revitalisasi. Kami benar- benar bingung,” ujar beberapa warga sekitar pasar setelah melihat aksi pengusiran petugas itu.

Berkaitan dengan kondisi seperti itu, semua pedang Pasar Kutabumi sudah menempati TPPS meminta kepada Perumdam TKR Kabupaten Tangerang untuk bertindak tegas menutup pasar mau di revitalisasi tersebut. Karena mereka berharap sebelum Lebaran (2025) sudah bisa menempati pasar di revitalisasi tersebut. ”Kalau pemindahan pedagang terus molor. Mana bisa kami pindah ke pasar hasil revitalisasi sebelum Lebaran,” tegas beberapa pedang di lokasi penampungan sementara. (Adv)