Drama Kolosal Peristiwa Lengkong 1946, Upaya DPRD Tangsel Membakar Semangat Kemerdekaan

Pegawai DPRD Tangsel saat memainkan drama kolosal peristiwa Lengkong 1946. Pegawai DPRD Tangsel saat memainkan drama kolosal peristiwa Lengkong 1946.

detakbanten.com, TANGSEL - Gegap gempita peringatan HUT ke 78 RI di lingkup DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), berlangsung meriah. Berbagai perlombaan olahraga tradisional hingga modern, dilakukan untuk memeriahkan dirgahayu RI tersebut.

Semarak HUT ke 78 RI itu pun mencapai puncaknya pada Senin tadi pagi (28/8/2023). Dimana, perjuangan rakyat Serpong yang dikemas dalam kabaret peristiwa Lengkong yang terjadi pada 1946, menjadi penutup rangkaian peringatan HUT RI di sekretariatan DPRD Kota Tangsel.

Drama kolosal peristiwa Lengkong yang diperankan para pegawai DPRD Kota Tangsel, menceritakan tentang aksi heroik mayor Daan Mogot dan 34 tentara keamanan rakyat Indonesia bertempur melawan Jepang. Meski akhirnya, mayor Daan Mogot dan pasukannya gugur sebelum akhirnya tentara Jepang menyerah.

Sekretaris DPRD Kota Tangsel Wahyudi Leksono mengatakan, drama kolosal peristiwa Lengkong, merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan semangat kemerdekaan bagi pegawai di sekretariat DPRD Kota Tangsel.

Menurutnya, peringatan HUT RI tahun ini, sangat berbeda dengan peringatan HUT RI pada tahun-tahun sebelumnya. Setiap pegawai di DPRD Tangsel, diberi keleluasaan untuk menampilkan kreasi seni yang dimiliki masing-masing pegawai.

Drama Kolosal Peristiwa Lengkong 1946 Upaya DPRD Tangsel Membakar Semangat Kemerdekaan 2

Sekretaris DPRD Tangsel, Wahyudi Leksono berbaur menyemangati pegawai pada perayaan HUT ke 78 RI.

"Kita ingin teman-teman di DPRD pada perayaan HUT RI kali ini, lebih mengedepankan semangat patriotisme para pejuang. Makanya drama kolosal ini kita buat untuk membakar semangat kemerdekaan, ternyata pegawai disini punya kreasi seni yang tinggi," ungkap Wahyudi.

Wahyudi menjelaskan, keterampilan kreasi seni disamping potensi lainnya seperti olahraga sepakbola, badminton, tenis meja dan olahraga modern lainnya yang dimiliki para pegawai, harus terus digali untuk dikembangkan menjadi sebuah potensi.

"Jadi kita harus bisa memberi peluang bagi pegawai untuk menggali potensi yang ada. Dan ini juga untuk menumbuhkan semangat kemerdekaan melalui kreatifitas mereka," jelas Wahyudi.

Dia bilang, dengan diadakannya pertujukan drama kolosal perjuangan, diharapkan para pegawai bisa melihat kembali bagaimana para pejuang rela gugur dengan ikhlas mengorbankan jiwa raganya demi mempertahankan kemerdekaan.

"Perjuangan pahlawan tidak hanya sekedar historis, kita perlu kilas balik maka diwujudkan dengan drama kolosal perjuangan ini," ujarnya.

Drama Kolosal Peristiwa Lengkong 1946 Upaya DPRD Tangsel Membakar Semangat Kemerdekaan 3

Ketua DPRD Kota Tangsel Abdul Rasyid saat menyampaikan sambutannya pada perayaan HUT ke 78 RI.

Ketua DPRD Kota Tangsel Abdul Rasyid, mengapresiasi rangkaian HUT ke 78 RI yang dilakukan pegawai di kesekretariatan DPRD Tangsel. Dia menyebutkan, peringatan HUT RI tersebut salah satu bagian dari komitmen lembaga dalam menghormati jasa para pendiri bangsa disamping menghormati jasa para pendiri Tangsel dan Anggota DPRD yang telah tiada.

"Ini juga bagian dari upaya meningkatkan kualitas lembaga DPRD, terutama untuk menghormati jasa para pahlawan sekaligus menghormati para pendiri Tangsel dan anggota DPRD yang telah mendahului kita," terang Abdul Rasyid.

Rangkaian peringatan HUT ke 78 RI itu juga, Abdul Rasyid menjelaskan, akan berdampak pada semakin meningkatnya kekompakan dan kebersamaan pegawai dilingkungan kesekretariatan DPRD Kota Tangsel. Dengan begitu, tentunya akan berimplikasi kepada pelayanan terhadap fungsi lembaga DPRD kepada masyarakat.

"Salahsatunya itu kan, bagaimana DPRD bisa mengoptimalisasi fungsi-fungsinya. Mulai dari fungsi budgeting, pengawasan dan legislasi. Maka dari peringatan HUT RI ini, bisa dijadikan momentum untuk kekompakan dan kebersamaan DPRD," pungkasnya.(Adv)

Go to top