Jelang Coblosan Pilkada Tangsel 2020, Pengamat : Partai Dirundung Korupsi Dapat Pengaruhi Suara

Jelang Coblosan Pilkada Tangsel 2020, Pengamat : Partai Dirundung Korupsi Dapat Pengaruhi Suara

detakbanten.com, TANGSEL - Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhir-akhir ini, dinilai bisa mempengaruhi suara. Khususnya suara di Pilkada Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pengamat Kebijakan Publik dan Politik, Miftahul Adib menilai, dengan adanya tertangkapnya politikus partai oleh lembaga anti rasuah itu dipandang bisa menimbulkan dampak perolehan suara.

Pasalnya, menurut Adib, jika orang yang akan memilih karena partainya, tentu langkah itu akan berpengaruh terhadap elektoral pasangan calon.

"Saya pikir ada pengaruhnya ke Tangsel, karena kan yang selalu dijual elektoral koalisi partai gemuk ini akan menimbulkan dukungan luar biasa dari masyarakat fanatisme partai. Pasti ada,"terang Miftahul Adib.

Dengan demikian, Dosen Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, itu pun menerangkan jika biaya politik untuk pemilu bisa dibilang mahal.

"Politik masih berbiaya mahal dalam pilkada, pemilu dan lain sebagainya. Kita juga tidak boleh berasumsi tapi memang ketika kekuasaan itu dibagi jatah kursi menteri. Ketika ada Bansos itu kan ya isu-isu yang berkembang di masyarakat seperti itu,"urainya.

Informasi yang berhasil dihimpun detakbanten.com menyampaikan, KPK telah menetapkan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, sebagai tersangka korupsi program bantuan sosial penanganan virus corona (Covid-19). Selain itu, KPK juga menetapkan empat orang lainnya sebagai tersangka.

 

 

Go to top