Nusron Wahid Harap Sertifikasi Perawat RI Masuk Perjanjian Kemitraan Ekonomi UAE

Nusron Wahid Harap Sertifikasi Perawat RI Masuk Perjanjian Kemitraan Ekonomi UAE

Detakbanten.com JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Nusron Wahid berharap agar Rencana Pengesahan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Pemerintah RI dan Pemerintah Persatuan Emirat Arab memasukkan Mutual Recognition Arrangement (MRA) atau sertifikasi bagi perawat Indonesia dimasukkan dalam poin kemitraan ekonomi.

Ia meminta pemerintah agar para tenaga kesehatan Indonesia diberi sertifikasi profesi taraf internasional, sehingga profesi tenaga kesehatan Indonesia bisa berkarir setaraf profesi kesehatan Internasional.

"Saya mohon ke pak Menteri, sertifikasi tenaga kerja kesehatan di Indonesia supaya diakui di UAE menjadi paket prioritas di dalam turunan," tukas Nusron, saat Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri Perdagangan RI di Komisi VI, Senayan, Jakarta, Senin (3/10/2022).

Ia mengungkapkan, menurut pengalamannya dalam lima tahun lalu, salah satu yang paling menonjol dan menjadi peluang paling menjanjikan di dalam UAE (United Arab Emirates), yang masuk perdagangan jasa adalah sektor jasa tenaga kesehatan, yakni perawat.

Dia menjelaskan, ada potensi market selama sepuluh tahun kedepan diperkirakan membutuhkan sekitar 40 ribu perawat. Namun untuk bisa mengambil peluang itu pemerintah harus bisa menuntaskan persoalan sertifikasi perawat sesuai standar internasional.

"Itu lumayan, cuma ada satu hal yang harus kita tuntaskan, dan saya berharap betul dimasukan dalam paket perjanjian ini masalah MRA. Tentang sertifikasi perawat dari Indonesia terutama yang dikeluarkan oleh PPNI, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, belum diakui oleh otoritas kesehatan yang ada di UAE," jelasnya.

Dia merasa prihatin masih banyak perawat Indonesia yang menganggur tidak bekerja.

"Per hari ini kita masih kalah dengan perawat dari Filipina, kita kalah dengan perawat dari Jamaika. dua negara ini yang mendominasi market di UAE adalah Filipina dan Jamaika. Padahal per hari ini menurut data tenaga kerja kesehatan di PPSDM Kementerian Kesehatan, kita punya 643 ribu tenaga kerja kesehatan, terutama perawat kita yang hari ini nganggur di Indonesia sekitar 643 ribu perawat menganggur," ungkapnya.

 

 

Go to top