Kiai Dan Ulama Menjadi Benteng Penyebaran Hoax

Kiai Dan Ulama Menjadi Benteng Penyebaran Hoax

detakbanten.com SERANG.-Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten menggelar saresehan bersama sejumlah pemuka agama seperti kiayi, ulama dan ustad. Dalam saresehan tersebut, mereka bersepakat agar para pemuka agama bisa menjadi benteng dalam membendung banyaknya isu-isu negatif yang mulai menyebar menjelang Pemilu 2019.

Ketua FSPP Banten KH. Ikhwan Hadiyin mengatakan, situasi politik menjelang Pemilu Serentak 2019 sudah mulai menunjukan kondisi yang cukup panas di lingkungan masyarakat. Untuk itu, ia berharap kehadiran para tokoh pemuka agama bisa menjadi penyejuk dalam membentengi adanya potensi kericuhan yang bisa timbul setiap saat.

“Para kiayi dan ulama harus berperan menjadi penyejuk. Ulama juga harus bisa menjadi pemadam kebakaran, supaya isu-isu negatif itu enggak merembet dan menimbulkan efek kemana-mana,” kata KH. Ikhwan Hadiyin saat ditemui usai saresehen di Aula FSPP Banten, Jalan HM. Mayor Muslih, Cikulur, Kota Serang, Rabu 20/02/2019.

Menurutnya, kiai dan ulama juga harus menjadi figur yang berperan untuk mendukung terciptanya Pemilu 2019 yang sukses, damai, sejuk dan aman. Terutama, dalam membentengi masyarakat atas menyebar-luasnya berita bohong atau hoax dan ujaran kebencian yang berpotensi besar menimbulkan gesekan sosial.

“Survei itu, 60-70 persen masyarakat lebih percaya kepada kiayi dibanding tokoh lainnya. Maka harapan kita, semua kiayi harus aktif menyuarakan ke masyarakat agar tidak terpengaruh dengan informasi-informasi negatif,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, kiai dan para pemuka agama, kata dia, didorong untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak golput saat pemilihan nanti. Siapapun kandidat yang akan dipilih, ia berharap masyarakat bisa bijak dan dewasa dalam menyambut Pemilu 2019.

“Kami yakin, dengan adanya 4.140 ponpes di Banten, itu bisa menjadi motor penggerak mewujudkan Banten tetap kondusif selama perhelatan Pemilu 2019,” tuturnya menegaskan.

Di tempat yang sama, Ketua Ikatan Cendikia Muslim Indonesia (ICMI) Banten Lili Romli mengatakan, pesantren dalam sejarah pembentukan negara Indonesia, selalu memiliki komitmen terhadap menjaga keutuhan bangsa dan negara. Untuk itu, ia meyakini kehadiran para tokoh agama di dalam pesantren tersebut bisa menjadi benteng untuk membendung penyebaran isu-isu negatif seperti hoax dan ujaran kebencian jelang Pemilu 2019.

“Kapasitas pesantren dalam sejarahnya sudah tidak perlu diragukan, pasti peduli dan akan berperan dalam konteks menjaga persatuan bangsa. Makanya, untuk situasi tahun politik ini, pesantren khususnya melalui FSPP harus terus menggalakan sosialisasi kepada masyarakat dalam upaya penyadaran agar waspada terhadap hoax dan ujaran kebencian,” katanya.

Dalam situasi politik yang dipenuhi isu-isu negatif,profesor peneliti dari Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) ini menerangkan, agar hoax dan ujaran kebencian bisa menjadi musuh bersama seluruh pihak. Sebab menurutnya, jika dibiarkan terus menerus, dua isu tersebut bisa mengancam kerukanan masyarakat dan persatuan bangsa.

“Hoax dan ujaran kebencian harus jadi musuh bersama. Mulai dari sekarang, kita harus lebih waspada lagi jika mendapatkan informasi apapun khususnya dari medsos. Cek dulu kebenarannya supaya tidak menimbulkan masalah, dan jangan sampai copy paste lalu disebar lagi ke yang lain sebelum dicek dulu,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Intelkam Polda Banten AKBP Nowo Hadi Nugroho mengatakan, Pemilu 2019 harus bisa disikapi secara bijak oleh masyarakat. Meskipun memiliki perbedaan pilihan, namun menurutnya, perbedaan itu jangan sampai menimbulkan permusuhan yang nantinya berpotensi timbulnya kericuhan di lingkungan setempat.

“Seharusnya perbedaan menjadi rahmat untuk semuanya. Banten dengan ikon seribu kyai dan sejuta santri, semestinya harus bisa menjadi pendorong untuk menjaga kesejukan dalam pesta demokrasi tahun ini. Kepolisian bersama-sama dengan ulama siap menjaga situasi kamtibmas di wilayah Banten agar pemilu kali ini bisa berlangsung dengan kondusif,” tandasnya.

 

 

Go to top